Namun, menurut Kompasianer Diaz Rosano, nama-nama yang diumumkan presiden sepertinya tidak ada lagi gebrakan revolusioner seperti pada kabinet lalu.
"Presiden tampaknya lebih ingin membangun kekompakan sesama menteri dalam kabinet serta mitra kerjanya di parlemen ketimbang melawan arus besar yang masih sulit untuk digoyahkan," lanjutnya. (Baca selengkapnya)
2. Kabinet Penguat Sinyal
Dari pidato pertama pelantikan Joko Widodo ternyata ada hal yang bisa diulas oleh Kompasianer Yudhi Hertanto. Seperti gagasan dalam cita-cita negara maju sesuai visi Indonesia Emas 2045, yang akan berusia 100 tahun di alam kemerdekaan.
"Menariknya, skema kerja yang akan dibangun pada pemerintahan terpilih kali ini, diilustrasikan dengan skema pengiriman pesan dalam komunikasi," tulis Kompasianer Yudhi Hertanto.
Yang dimaksdukan adalah dalam konteks komunikasi pemerintah, maka peran kementerian dalam berbagai sektor tidak ubahnya menjadi pengirim pesan ulang dari keputusan di tingkat pusat.
Dari gagasan kepemimpinan pemerintahan, misalnya, disusun melalui struktur pesan lewat program kerja kementerian. (Baca selengkapnya)
3. Bu Susi, Hari Ini Kami Patah Hati
Selama memanggil sejumlah orang ke Istana Kepresidenan tidak sekalipun Bu Susi terlihat batang-hidungnya.
Ketika menteri-menteri diumumkan meski bergaya unik di Istana Merdeka tersebut, masih tidak ada Bu Susi yang duduk di sana. Sejumlah nama terlempar dari orbit kabinet. Salah satu yang tak muncul lagi adalah Susi Pudjiastuti.
"Terdepaknya Bu Susi tentu membuat patah hati banyak orang," tulis Kompasianer  Hendra Wardhana.
Lalu, Kompasianer Hendra Wardhana juga membawa kita sedikit mengingat perjalanan Bu Susi pada Minggu (2/11/2014) masyarakat Pangandaran berkumpul mengiringi keberangkatan Susi ke Jakarta. Bu Susi berpamitan, matanya memerah. Banyak orang menangis melepasnya. (Baca selengkapnya)
4. Pengalaman Positif yang Hanya Dialami oleh Para Santri
Momentum hari santri tahun ini mengingatkan Kompasianer Tareq Albana atas euforia yang ia alami selama mondok di pesantren kecil dan terpelosok di kaki gunung Marapi, Sumatera Barat.