Kalaupun potongan itu benar dieksekusi, lanjutnya, tidak akan menyentuh gaji pokok karyawan.Â
Opsi lain yang mungkin dipilih PLN bisa saja akan meniadakan tunjangan tertentu kepada karyawan. (Baca selengkapnya)
2. Bukan Soal Harga Listrik yang Murah, Inilah Persoalan Utama PLN
Pada Agustus 2018, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merilis bahwa tarif listrik di Indonesia termurah di ASEAN dan tergolong termurah di dunia.
Pertanyaannya, mengapa bisa paling murah di antara negara-negara di Asia Tenggara?
Secara logis, tulis Kompasianer  Arnold Adoe, PLN berusaha mempertahankan tarif listrik agar tidak naik kepada konsumen, dengan cara efisiensi, namun tidak sanggup menyiapkan langkah untuk mencegah dampak-dampak yang tidak diinginkan.
Jadi, apakah dengan menaikan tarif listrik bisa meningkatkan segala bentuk pemeliharaan juga antisipasi yang kelak bisa terjadi? (Baca selengkapnya)
3. Razia Buku, Vandalisme terhadap Monumen Peradaban Manusia
Alih-alih kita berusaha untuk meningkatkan angka kualitas literasi, tiba-tiba saja kembali terjadi razia buku. Kali ini bukan di lapak-lapak jalanan, melainkan toko buku.
Buku bukan sebatas rangkaian lembaran bertuliskan kata-kata. Tetapi, bagi Kompasianer Azwar Abidin, buku artefak dari peninggalan pengetahuan yang selama ini dihimpun dan dikembangkan umat manusia.
Singkatnya, buku itu tak ayal monumen peradaban manusia yang akan terus tumbuh dari satu masa ke masa lainnya.
Mengutip pujangga berkebangsaan Jerman Heinrich Heine, lanjutnya, bahwa mereka yang mulai membakar buku akan berakhir membakar sesamanya manusia. (Baca selengkapnya)
4. Dhania dan Janji Manis ISIS yang Menyesatkan
Kompasianer Farid Mamonto menceritakan bagaimana awal kisah bertemu dengan Dhania yang bergabung dengan ISIS dan hingga proses pelarian dari Syiria.