Sebagai contoh, Kompasianer Anton menitikberatkan perihal ekonomi dan investasi.
"Pos-pos seperti Ekonomi dan Investasi yang menjadi jantung pertumbuhan ekonomi juga kerap dijadikan visi utama Jokowi tentang Indonesia, bisa dikatakan dikuasai oleh kelompok anak anak muda yang berkecimpung di Pasar Modal," tulis Kompasianer Anton. (Baca selengkapnya)
2. Merindukan Sosok Menteri seperti Baharuddin Lopa
Dalam perbincangan penentuan kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf, menurut Kompasianer Diaz Rosano, masih banyak sekali terjebak stereotype.
Bahwa orang pintar, lanjutnya, selalu dapat menyelesaikan masalah dan orang muda selalu membawa semangat baru.
Hal tersebut menjadi pusat kritik yang dituliskan oleh Kompasianer Diaz Rosano. Apalagi sosok milenial dan pintar selalu dikedepankan dalam memilih menteri, disamping tentunya tetap harus mengakomodasi kepentingan partai pendukung dan berbagai kepentingan lainnya.
Itulah mengapa Kompasianer Diaz Rosano lebih mengedepankan sosok berintegritas, jujur dan berani daripada sekadar muda dan punya semangat baru.
"(Dulu) Kita pernah mengenal sosok Kapolri Hoegeng yang terkenal karena kejujuran dan keberaniannya. Demikian pula sosok Baharuddin Lopa yang pernah menjadi Menkumham dan Jaksa Agung di era Gus Dur," tulis Kompasianer Diaz Rosano. (Baca selengkapnya)
3. Jika Susi Pudjiastuti Berhasil "Merebut" 10 Persen Saham Facebook
Pada awalnya Mark Zuckerberg, pendiri Facebook mengunggah sebuah foto pada Minggu (08/07) melalui akun Instagramnya.
Foto yang diunggah adalah fotonya sendiri di mana ia sedang naik paddle di laut dengan caption "Tahoe Sunset".
Di antara banyaknya komentar atas unggahan tersebut, ada satu yang menarik yaitu apa yang dilotarka oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
"Saya mau menantang kamu lomba paddle dan memenangi 10 persen Facebook," kata Susi dalam bahasa Inggris.