Ibu Kota akan semakin padat. Bukan sekadar kembalinya para pemudik, melainkan Jakarta kedatangan para pendatang baru yang diprediksi tahun ini sebanyak 71 ribu jiwa.
Mengutip data BPS tingkat kepadatan penduduk telah mencapai 15.700 jiwa per 1 kilometer persegi, Kompasianer Riko Noviantoro menilai jumlah penduduk Jakarta sudah tidak ideal lagi.
"Padahal, kebutuhan ruang per 1 jiwa adalah 9 meter persegi. Itu dihitung berdasarkan aktivitas dasar warga di dalam rumah meliputi tidur, makan, kerja, duduk, mandi, kakus, cuci dan masak serta ruang gerak lainnya," lanjutnya.
Keputusan Menteri yang menempatkan per 1 jiwa butuh 9 meter persegi bisa dijadikan rujukan. Sehingga rumah yang dihuni 4 orang perlu luas minimal 36 meter persegi. (Baca selengkapnya)
3. Bertemu Pendatang Baru di Jakarta
Setelah libur Lebaran, biasanya arus urbanisasi ke kota mengikuti para pemudik yang kembali ke tempat tinggalnya atau tempat domisili sesuai pekerjaannya. Dan kota yang paling menarik untuk didatangi adalah ibu kota Jakarta.
Kompasianer Amirsyah menceritakan bagaimana pengamalamannya bertemu para pendatang itu pasca-lebaran tahun ini.
"Pendatang baru di Jakarta yang saya temui, kebetulan berprofesi sebagai ojek online sehingga bisa langsung aktif mencari nafkah di Jakarta. Tinggal bagaimana kesabaran dan keuletannya dalam mencari nafkah," tulis Kompasianer Amirsyah.
Namun, yang tidak kalah penting yaitu kesiapan pemerintah kota yang didatangi dalam menangani pertambahan penduduk dalam jumlah yang besar. (Baca selengkapnya)
4. Serius Mau Kuliah di Fakultas Kedokteran?
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dimulai pada Senin (10/6) selama 2 pekan dan berakhir 24 Juni 2019.
Berdasarkan banyak pengalaman, ternyata banyak para peserta SBMPTN yang salah jurusan. Setelah diterima ternyata tidak sesuai dengan apa yang diinginkan atau minat dan bakatnya.
Kebetulan sekali Kompasianer Irwan Rinaldi Sikumbang pada satu waktu dimintai saran oleh seorang Ibu yang anaknya ingin sekali masuk Fakultas Kedokteran karena adik bungsu dan beberapa keponakannya merupakan dokter alumni Universitas Andalas (Unand) Padang.