Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Mulyado, memberikan pembekalan kebencanaan bersama dengan 6 ahli bencana lainnya pada Kamis, (21/02/2019) di Gedung Graha BNPB. Hal ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya media, tentang potensi kebencanaan di wilayah Indonesia.
"Tangguh saja tidak cukup, jika tidak diberikan informasi" ujar Doni dalam pembukaan konfrensi pers tadi pagi.
Doni juga mengatakan bahwa perlunya pembekalan informasi bencana kepada masyarakat sehingga ia membutuhkan media untuk menyebarkan informasi agar masyarakat harus selalu siap dan sigap dalam menghadapi bencana.
Bersama dengan Dr. Danny Hilman (Potensi Bencana Gempabumi), Dr. Widjo Kongko (Potensi Bencana Tsunami), Ir. Kasbani (Potensi Bencana Gunungapi), Ir. Ridwan Yunus (Penggunaan InaRisk), R. Hadianto (Latihan Perlindungan Diri dari Ancaman Bencana) masing-masing memberi bekal potensi-potensi bencana yang sedang melanda Indonesia.
Menurut UU Nomor 24 Tahun 2007, bencana di Indonesia memiliki 3 sumber, yakni penyebab manusia, penyebab non-alam, dan penyebab alam.
Di Indonesia, bencana-bencana ini telah memakan 4.814 korban jiwa per tahun 2018, 3.475 diantaranya meninggal dan hilang karena gempa dan tsumami.
Doni mengatakan, bahwa banyaknya korban saat bencana ini dikarenakan kurangnya informasi para masyarakat tentang bencana di Indonesia. Masyarakat kurang mendapatkan edukasi tentang penanggulanan bencana, dan simulasi bencana di daerah mereka.
"Yang tidak diketahui mayarakat adalah kita hidup di atas patahan lempeng dan di sekitar cincin api. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk bisa memahami keberadaan setiap daerah tertentu sangat mungkin mengandung resiko." ujar Doni.
Jokowi pernah mengatakan, "Lakukan edukasi kebencanaan. Tahun ini harus dimulai. Terutama di daerah rawan bencana," pada pembukaan Rapat Koordinasi Nasional 2019 Penanggulanan Bancana di Surabaya, Sabtu (2/2/2019).
Tim dari BNPB pun telah membuat aplikasi yang membantu para masyarakat untuk sadar dan berhati-hati akan bencana disekitar mereka. Aplikasi inaRisk Personal ini dijelaskan oleh Ridwan Yunus dan sangat efektif untuk mengetahui kemungkinan bencana disekitar kita.