Yang juga perlu diwaspadai dari datangnya musim hujan bukan hanya banjir, melainkan tanah longsor. Menjelang pergantian malam tahun baru 2019 telah terjadi tanah longsor di Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, Senin (31/12/2018).
Mengutip keterangan tertulis dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, tanah longsor itu telah menimbun 34 rumah penduduk.
"BPBD Kabupaten Sukabumi bersama TNI, Polri, Basarnas, aparat setempat, relawan, dan masyarakat bersama melakukan pencarian dan penyelamatan korban," lanjutnya dalam keterangan tersebut.
Akibat longsornya tanah di Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi akses jalan menuju lokasi longsor jalanan yang terjal, berbatu, dan ditambah cuaca hujan rintik menyulitkan tim untuk melakukan evakuasi.
Banyak penyebab yang mengakibatkan tanah longsor, menurut Rinsan Tobing biasa ditenggarai dipicu curah hujan yang tinggi dan terjadi di lokasi-lokasi dengan kemiringan lahan, berbukit dan lembah.
Rinsan Tobing melihat pertambahan penduduk di lahan kritis itu menambah beban hidup. Mengubah lahan perbukitan menjadi lahan pertanian menambah risiko rawan longsor.
"Perubahan lahan-lahan perbukitan menjadi perumahan dan ladang-ladang akan terus berlanjut," lanjutnya dalam artikel Tanah Longsor dan Hunian Vertikal bagi Petani.
Namun yang paling umum dan seringkali terjadi, tanah longsor dipicu oleh tanah yang jenuh air. Kong Rie menuturkan, air yang meresap pada tanah akan membuat tanah menjadi jenuh air. Dan secara alami, lanjutnya, air akan meresap ke bawah tanah dan mengalir mengikuti struktur bebatuan atau lapisan kedap air didalam tanah.
"Pada kondisi tanah yang miring atau tebing, saat tanah mencapai lapisan yang kedap air, ditambah beban diatasnya akan menciptakan lapisan tanah lunak. Itulah yang kemudian membuat pergeseran tanah sampai menjadi longsor," terangnya dalam artikel Banjir dan Longsor, Mengapa Selalu Terjadi?
Untuk bisa lebih mewaspadai hal seperti tanah longsong ini, Budi Menoreh menyarankan untuk memasang alat pemantau gerakan tanah.
"Alat itu akan memberikan tanda jika terjadi pergeseran tanah yang memungkinkan timbulnya tanah longsor," ungkapnya.