Kebiasaan itu sudah turun-menurun sekaligus melambangkan kedewasaan. Sebab, syarat untuk menikah, adalah memiliki kemampuan menghasilkan Noken.
"Sudah menjadi adat leluhur kami," ujarnya.
Melihat proses pembuatannya yang jauh dari kata mudah ditambah keaslian Papua yang masih sangat terasa, Noken-noken ini dipamerkan dan dijual di sini dengan varian bentuk dan harga.
Untuk satu tas Noken kecil, dijual dengan harga Rp 150 Ribu, ukuran menengah dijual seharga Rp 200 Ribu, dan untuk ukuran besar dihargai sebesar Rp 1 Juta.
Exhibitor Filantropi Festival 2018, Billy, mengatakan patung ini dijual dengan harga yang lumayan mahal, dikarenakan pengerjaannya yang kompleks juga rumit dan memakan waktu cukup lama.
"Waktu pengerjaannya tiga bulan, ya. Dan dari jangka waktunya sudah bisa menggambarkan bahwa itu rumit. Kecil tapi kok lama sekali, karena ini kayu utuh, juga ada kemungkinan patah dan pecah," ujarnya.
Bahan baku untuk membuat patung Mbitoro berasal dari kayu meranti asli yang didapat dari hutan Papua dan memiliki bentuk wajah manusia, biasanya menggambarkan sosok pimpinan dalam adat mereka. Patung itu dijual dengan harga Rp 500 Ribu.
(JOS/ibs)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H