Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hasil Pantuan Citra Satelit, Lebih dari 5 Ribu Bangunan Rusak Akibat Gempa Palu dan Donggala

4 Oktober 2018   14:45 Diperbarui: 4 Oktober 2018   14:50 636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gempa dan tsunami di Palu-Donggala/foto: kompas.com/kristianto

Gabungan Tim LAPAN, ITB, dan AIT Thailand berhasil menangkap dan menghitung bangunan yang rusak akibat gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Hasilnya, lebih dari 5000 bangunan rusak akibat bencana ini.

Perhitungan ini menggunakan metode interpretasi visual dengan membandingkan data citra satelit sebelum dan sesudah gempa.

Hasil perhitungan menunjukkan adanya 418 rusak di Kabupaten Donggala, dan 2403 di Palu.

Sedangkan yang masih kemungkinan rusak adalah 315 di Donggala dan 2010 di Palu.

Dari total 5146 bangunan rusak yang terdata, 1045 bangunan terdapat di Perumnas Balaroa yang amblas dengan luasan sekitar 47.8 Ha.

Titik merah menandakan titik rusak bangunan./foto: istimewa.
Titik merah menandakan titik rusak bangunan./foto: istimewa.
Titik merah menandakan titik rusak bangunan, sedangkan titik kuning menandakan kemungkinan bangunan rusak, dan garis ungu menandakan perubahan garis pantai/foto: istimewa.
Titik merah menandakan titik rusak bangunan, sedangkan titik kuning menandakan kemungkinan bangunan rusak, dan garis ungu menandakan perubahan garis pantai/foto: istimewa.
Data di atas masih besar kemungkinan akan terus bertambah lebih banyak lagi karena belum seluruh wilayah dampak gempa terpotret dari citra satelit.

"Tim gabungan ini masih terus bekerja dengan data- data satelit lainnya dan terus berkomunikasi dengan komunitas internasional disaster charter," kata Kepala Bagian Humas LAPAN, Jasyanto, melalui keterangan tertulisnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun