Awalnya bermain gim dalam kehidupan sehari-hari tampak biasa saja. Namun akan menjadi masalah ketika mereka (Pemain Gim) tidak dapat mengontrol dirinya untuk terus bermain. Sehinga, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya menetapkan bahwa kecanduan bermain gim masuk ke dalam kategori penyakit gangguan mental.
Meski tidak semua jenis permainan bersifat adiktif, namun alangkah baiknya kita mewaspadai sekitar kita bila ada yang terlihat sudah kecanduan gim.
Kompasianer Devi Aryani pernah mengeluhkan kecanduan gim pada anaknya yang ia tuliskan di Kompasiana beberapa waktu lalu. Sebagai orang tua ia kesal lantaran sang anak menjadi lebih sering bergadang sehingga lebih aktif pada malam hari.
Selain itu, yang ia risaukan adalah dampak buruk dari kecanduan gim terhadap sang anak, antara lain kesehatan, sosial, dan, terutama, pendidikannya.
Apa yang dikeluhkan Devi Aryani seperti menjadi keluhan kita semua. Tak sedikit juga kita, sebagai penggunanya, mengeluhkan hal sama.
Selanjutnya, pertanyaan Devi sama dan mendasar, "Adakah solusi untuk mengatasai anak permasalahan ini. Karena saya yakin, anak saya bukan satu-satunya yang candu oleh permainan Mobile Legend, atau gim apapun?"
Sebelum sampai pada ke sebuah solusi, ada baiknya kita mengenali indikasi seseorang kecanduan gim. Karena dengan mengenal indikasinya maka akan menjauhkan kita dari vonis yang tidak tepat.
Kompasianer Reno Dwiheryana menyatakan setidaknya ada tiga indikasi awal ketika seseorang sudah seseorang mulai kecanduan bermain game:
Pertama, ketika intensitas bermain game mulai mengganggu produktivitas maupun aktivitas pribadi.
Pada awal mula bermain game umum apa yang user (pemain) cari adalah hiburan atau kesenangan. Bermain game itu ibarat jodoh-jodohan, apabila seseorang tidak menyenangi game yang dimainkannya niscaya ia tidak akan memainkannya kembali.
Namun disaat seseorang menyenangi permainan tersebut dan secara intens (continue) memainkannya, dan disaat bersamaan mengganggu produktivitas maupun aktivitas kesehariannya maka hal ini perlu diwaspadai.