Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Sastrawan Senior Danarto Meninggal Dunia

11 April 2018   10:58 Diperbarui: 11 April 2018   17:41 2471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia kehilangan sastrawan besarnya, Danarto, yang meninggal dunia dalam usia 77 tahun di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa (10/4/2018) malam. Almarhum meninggal akibat tertabrak sepeda motor di daerah Kampung Utan, Ciputat.

Setelah dari rumah duka RS Fatmawati, sastrawan kelahiran Sragen ini akan dimakamkan di kampung halamannya di Sragen, Jawa Tengah, pada Rabu (11/4/2018) besok. Hal ini diungkapkan oleh koleganya aktris drama dari Teater Koma, Sari Madjid.

"Jam 24.00 (Selasa dini hari) akan dibawa ke Sragen. Sekarang di rumah duka RS Fatmawati. Dimakamkannya jam berapa, sepertinya ditentukan sesampainya di sana," terang Sari Madjid, seperti dikutip dari Kompas.com.

Semasa hidupnya Danarto dikenal melalui karyanya berupa cerpen. Ia berani mendobrak pakem-pakem membuat cerpen pada masa lalu. Dalam hal ini bukan berupa tema, melainkan bentuk penyajian cerpen yang ia buat. Misalnya dengan memasukkan unsur karya seni lain seperti puisi, musikal, dan seni lukis. Bagi banyak pihak ia dianggap telah membuat bentuk baru dalam kesusastraan Indonesia.

Berdasarkan ulasan Ensiklopedia Kemdikbud, imajinasi Danarto dalam membuat cerpen kental dengan kiasan kebatinan. Kritikus sastra memposisikannya sebagai cerpenis kebatinan atau sufi berfaham Wahdatul Wujud. Karya cerpennya yang terkenal adalah kumpulan cerpen Godlob. Kemudian ada pula kumpulan cerpen lainnya, Adam Ma'rifat, yang memenangkan Hadiah Sastra 1982 dari Dewan Kesenian Jakarta.

Danarto juga dikenal sebagai seniman serbabisa, ia lihai dalam seni lukis dan teater. Saat kuliah ia pernah bergabung dengan Sanggar Bambu yang dipimpin oleh pelukis Sunarto Pr. Sedangkan di dunia teater salah satu prestasi terbesarnya adalah menggelar pementasan hingga ke luar negeri. Ia pernah mengelilingi Eropa dan Asia pada 1974 bersama Teater Sardono. Ketika itu ia bergabung sebagai art-director teater untuk pagelaran tari "Dongeng Dari Dirah" dalam rangka Festival Fantastique.

(Lbt)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun