Minimnya produksi film anak berkualitas juga diakui oleh sineas Indonesia, Mira Lesmana. Dalam keterangan sebuah foto di Instagram miliknya, ia ingin membangkitkan masa keemasan film anak di Indonesia.
Pada foto unggahannya Mira berfoto dengan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf dan Presiden Joko Widodo yang juga mendukung produksi film anak-anak di Indonesia.
"Bapak Presiden sangat prihatin dengan minimnya lagu dan film anak-anak Indonesia dan sudah minta agar kondisi ini bisa segera diatasi. Beliau sangat antusias mendengar sedang diproduksinya film #KulariKePantai," tulis Mira Lesmana.
Keinginan Istri Mathias Mucus ini tak berlebihan bila melihat kondisi film anak kita saat ini. Dilansir filmindonesia.or.id, hanya ada satu film kategori anak yang masuk 10 besar berdasarkan jumlah penonton terbanyak dalam kurun waktu 2007 hingga 2018, yaitu Laskar Pelangi. Sejauh ini film garapan Miles Production itu berada di urutan ketiga dalam urusan jumlah penonton terbanyak.
Jangan lupakan juga Petualangan Sherina yang sudah sedekade lalu hadir di tengah-tengah kita. Film itu, barangkali, adalah cikal bakal adanya film berkualitas untuk anak. Dan karenanya, tak salah para sineas Indonesia belajar dari film yang diproduseri Mira Lesmana itu.
Kala itu kehadiran Petualangan Sherina menjadi oase di padang pasir. Dia menjadi penghapus rasa dahaga atas dominasi film esek-esek yang merajai di medio 90-an dan awal 2000-an. Bahkan, Kompasianer Irvan Sjafari menyebut film itu legenda.
Berangkat dari kisahnya, ia menuliskan, Petualangan Sherina telah menundukkan dua film Hollywood sekaliber Dinosaurus dan Mission Immpossible 2 dari segi jumlah penonton.
"Menurut Berita Buana hari itu dalam dua hari penayangannya, Petualangan Sherina meraup 72 ribu penonton. Saya menelepon Mira, tetapi yang angkat suaminya, Mathias Mucus. Dia juga terkejut bahwa Dinosaurus ditundukkan oleh Sherina," tulisnya di artikel berjudul Sinema Anak, Belajar dari Petualangan Sherina.
Atas pencapaian itu, Petualangan Sherinamendorong bibit-bibit baru untuk film khusus anak. Terbukti dengan diikutinya film-film untuk anak dengan konsep serupa, meski belum bisa menyaingi film yang dibintangi Sherina dan Derby Romero itu.
Menurut Kompasianer Irvan, Petualangan Sherina tidak berhenti begitu saja. Mengingat beberapa waktu lalu drama musikalnya kembali di hadirkan. "Itu artinya cerita dan lagu-lagunya tidak lekang di makan zaman," tulisnya.
Kesegaran film anak baru hadir beberapa tahun kemudian lewat Laskar Pelangi, kisah tentang sekummpulan anak pemilik mimpi besar untuk meraih pendidikan yang diangkat dari kisah novelis Andrea Hirata.