Menonton film animasi atau kartun tidak melulu membuat kita terkesan seperti anak kecil. Tidak sedikit film animasi yang memiliki nilai moral tinggi bahkan sampai membuat hati para penontonnya terenyuh. Salah satunya adalah film-film hasil karya dari perusahaan hiburan dan animasi terbesar di dunia, Walt Disney.
Disney memang tidak pernah kehilangan ide-ide cemerlang untuk menghasilkan karya-karya yang lucu nan menghibur dan tetap memiliki nilai moral di dalamnya. Film Lady and The Tramp, misalnya, yang menceritakan dua ekor anjing dengan latar belakang yang berbeda.
Lady adalah anjing betina Lady yang dibesarkan oleh sebuah keluarga kaya dan terbiasa hidup nyaman di rumah megah. Berlatar belakang priai. Sedangkan Tramp adalah anjing jantan gelandangan yang nyaman hidup di jalanan dan berteman dengan anjing-anjing liar. Hanya saja mereka punya "musuh" sama dalam film ini, yakni penampungan anjing.
Lady dan Tramp sama-sama pernah masuk ke dalam tempat penampungan anjing karena kesalahpahaman dan masalah yang sebetulnya tidak sengaja mereka perbuat. Mereka bisa keluar dan terselamatkan oleh teman-teman baik mereka sendiri.
Sejak itu, keduanya sama-sama tidak suka, bahkan benci, dengan tempat penampungan anjing. Karena tempat ini sangat tidak memperlakukan hewan sebagaimana mestinya, bahkan sampai "menyakiti". Padahal, anjing-anjing tersebut tidaklah jahat, sebagaimana terlihat.
Misalnya, Tramp, yang berasal dari lingkungan liar, dia tak lantas menampilkan sikap buruk khas "jalanan". Bahkan, dia juga bisa membuktikan dengan menolong dan berbuat baik pada keluarga yang mengasuh Lady. Sikap Tramp itu pun berbuah manis: hati Lady berhasil takluk di tangan Tramp. Lady and The Tramp ini sangat layak masuk daftar tonton kalian.
Kendati, di balik kisah Disney Klasik ini ternyata ada beberapa fakta menarik di dalamnya. Tokoh Lady rupanya digagas pertama kali pada tahun 1937 oleh Joe Grant. Cerita keseluruhan baru benar-benar dibuat pada 1953 berdasarkan storyboard Grant dan cerpen yang ditulis Ward Greene.
Kebetulan penulis bisa menonton Lady and The Tramp berkat Komunitas Disneysia yang berkolaborasi bersama Kompasianer Only MovieEnthus(i)ast Klub (KOMIK), Maret 2018 lalu. Agak takjub sesungguhnya. Kualitas animasi pada tahun 1955 tersebut rupanya sudah sangat bagus.
Tidak hanya menayangkan film panjang, tetapi komunitas yang baru terbentuk awal tahun 2018 ini juga turut mengadakan nonton bareng untuk film-film pendek Disney yang tentu tak kalah kerennya. Tak ketinggalan juga film animasi produksi Disney-Pixar yang sangat dicintai oleh banyak orang.