Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Pempek Funny, Berbisnis untuk Donasi dan Memenuhi Janji pada Tuhan

21 Januari 2018   22:39 Diperbarui: 2 Februari 2018   13:39 5456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta -- Raut wajahnya sangat serius melihat layar ponsel yang dipegangnya. Awalnya kami sungkan untuk bertanya melihat betapa ia serius memainkan ponsel layaknya anak kekinian. Tapi ketika ia menoleh, spontan kami bertanya "Mbak Funny ya?" Ia tersenyum mengangguk, kemudian kami bersalaman dan ia mempersilakan kami memesan makanan.

Oya, jika Anda membaca nama "Funny" dengan pengejaan Bahasa Inggris (re: fani), Anda salah besar. Pengejaannya menggunakan Bahasa Indonesia (re: funi). Selang beberapa saat sambil kami menyiapkan kamera, ia mulai bercerita tentang bagaimana awalnya ia bisa memulai bisnis pempeknya itu.

Berjualan pempek di Instagram adalah hal yang biasa. Tidak sedikit para pengguna Instagram yang melakukan jual beli makanan melalui medium tersebut. Tapi mungkin hanya segelintir saja mereka yang berbisnis dengan tujuan tidak mencari keuntungan, melainkan untuk berbagi kepada sesama.

Keunikan inilah yang kami temukan pada akun Instagram @pempek_funny, yang tidak lain adalah milik mbak Funnywati yang tengah kami kunjungi saat ini. Pempek Funny didirikan bukan semata untuk mencari keuntungan. Lebih dari itu, Pempek Funny eksis di dunia maya atas dasar janji Funnywati pada Tuhan.

**

Pempek Funny ada sejak Juni 2015, kala itu untuk pertama kalinya Funnywati menjajakan pempek ini saat sahur Ramadhan. Ia bercerita ketika itu penyakit mata yang diderita membuat ia sulit untuk tidur. Bahkan setiap kali ia memejamkan mata ia dapat melihat darah beku yang mengalir pada matanya. Rasa nyeri dan gelisah yang ia alami membuatnya sulit terpejam hingga akhirnya ia memutuskan untuk beraktivitas di malam hari.

"Daripada saya habiskan waktu tidak melakukan apa-apa dan hanya begadang, lebih baik saya jualan saja," kata Funny.

Rasa sakit yang ia derita membuatnya paham bagaimana penderitaan orang lain. Atas dasar inilah kemudian ia mendirikan Pempek Funny yang eksis melalui media sosial Instagram hingga saat ini.  

"Saya berpikir, tidak bisa begini terus. Saya terpikir untuk jualan pempek karena saya orang Palembang. Tapi saya berpikir lagi bagaimana pempek saya ini bisa berarti untuk orang lain," lanjutnya.

Funny memercayai satu hal, bahwa di dunia ini berlaku sebuah karma. Di mana ketika kita menanam hal baik, maka akan ada kebaikan yang bisa kita tuai di kemudian hari. Begitu pula sebaliknya. Dalam rasa sakit yang dideritanya, ia masih berpikir untuk bagaimana bisa bermanfaat bagi orang lain, menanam pundi-pundi karma baik dalam penderitaannya.

"Saya harus menanam karma baik seperti apa yang dikatakan teman saya. Saya terpikir untuk berbagi keuntungan dengan mereka yang tidak  mampu. Kecil tapi ikhlas."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun