Nama Yon Bayu tentu tak asing lagi di telinga Kompasianer. Jika Anda membuka kanal politik, Anda pasti akan menemukan banyak sekali opini-opini politik darinya.Â
Politik memang selalu menarik banyak perhatian pembaca dan menulis tentang politik, bukanlah hal yang mudah. Harus ada kejelian dari penulis untuk memprediksi setiap gerak-gerik para politikus. Penulis harus bisa melihat apa makna di balik sebuah kejadian politik dan memprediksi seperti apa ke depannya. Hal-hal itulah yang bisa Anda temukan dari ulasan Yon Bayu ini, dan itu juga menjadi salah satu alasan mengapa ia layak meraih gelar Best in Opiniondi Kompasiana Award 2017.
Yon Bayu mulai berkarya di Kompasiana sejak Desember 2012, dan telah memposting lebih dari 300 artikel. Tidak sedikit ulasannya yang mendapat label headlinedan secara keseluruhan, karyanya mendapat angka keterbacaan hingga lebih dari 2 juta pembaca pada Oktober ini.Â
Riuhnya para pembaca di setiap artikelnya dikarenakan opini politiknya yang tajam, tak jarang kolom komentarnya dipenuhi dengan netizen yang pro dan kontra akan opininya. Meski hanya sebuah opini, artikel yang ia buat selalu disertakan rujukan berita dari media lain, sehingga selalu ada dasar dan fakta yang jelas.
Berkat artikel opini politik yang ia tulis di Kompasiana, ia juga konsisten menempati tujuh besar Kompasianer terpopuler setiap bulannya karena memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi. Pada bulan Oktober ini misalnya, artikel politiknya yang berjudul "Dekati Kader PKS, Perjudian Politik Terbaik Megawati" menyentuh angka 21 ribu pembaca lebih. Pada artikel tersebut ia mengulas beberapa langkah-langkah politik yang dilakukan Megawati setelah PDIP mengalami kegagalan dalam pemilihan kepala daerah di Jawa. Ia juga memprediksi apa yang akan terjadi bila Megawati salah dalam memilih langkah politik.
Melakukan prediksi adalah salah satu ciri khas opini politik yang dituliskan oleh Yon Bayu. Pembaca terasa dibawa ikut penasaran akan langkah apa yang akan diambil suatu partai atau tokoh politik, sebab ia tidak hanya menyertakan opini, namun juga rujukan sumber berita. Alhasil lahirlah sebuah opini politik yang tidak sekadar riuh, namun juga menarik untuk dicermati. Hal tersebut juga senada ketika ia dihubungi Kompasiana untuk menjelaskan alasannya konsisten menulis tentang opini politik di Kompasiana.
"Saya harus mengukur kemampuan saya dan kebetulan saya sedikit tahu tentang itu. Sehingga beberapa tulisan saya mungkin bisa mendahului dengan apa yang terjadi. Ketika saya memprediksi sebuah pergerakan politik atau sebuah konstelasi pilkada misalkan, tulisan saya mungkin bisa mendahului bahwa saya bisa menebak pemenangnya. Saya bisa menebak arah politik yang sedang dilakukan oleh mereka," terangnya ketika dihubungi oleh Kompasiana secara terpisah
SelainBest in Opinion yang diterima Yon Bayu, ada juga beberapa gelar yang dianugerahkan pada Kompasianer yakni Best in Fiction, Best in Citizen Journalism, Best in Specific Interest, People's Choice dan Lifetime Achievement. Seluruh gelar ini selalu diumumkan pada penghujung tahun saat diselenggarakannya Kompasianival.
Setiap tahunnya, Kompasiana menggelar Kompasianival dalam rangka merayakan hari jadinya. Kali ini Kompasianival 2017 mengangkat tema Kolaborasi Generasi yang diselenggarakan di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (21/10/2017).
(LBT/yud)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H