Bicara masalah kesehatan dan gizi, mungkin Listhia H Rahman sudah "khatam" dengan segala seluk beluknya. Wajar memang, karena ia merupakan seorang mahasiswi S2 yang tengah mempelajari segala hal tentang gizi dan kesehatan di sebuah kampus negeri ternama di Yogyakarta.Â
Biasa bukan, jika seorang mahasiswi kesehatan memang paham soal gizi dan segala hal yang berhubungan dengan itu? Yang membuat seorang Listhia menjadi tidak biasa adalah keseriusannya dalam membagikan pengetahuannya tentang gizi dan kesehatan lewat tulisan di Kompasiana. Coba saja buka profilnya, lebih dari 350 tulisan ia hasilkan dengan sekitar 150 ulasan menjadi headline.Bukan sesuatu yang mudah dicapai oleh seorang mahasiswi dengan segala kesibukan di sekelilingnya.Â
Karena itulah ia meraih penghargaan dalam kategori Best in Specific Interestdi Kompasianival 2017 beberapa waktu lalu. Konsistensinya dalam menulis tentang kesehatan inilah yang membawanya meraih penghargaan tahunan ini. Saat namanya terpampang di layar sebagai peraih penghargaan kategori ini, kami melihat ada sedikit ekspresi kebingungan dari mimik wajahnya. Tapi itu tak berlangsung lama karena kemudian ia dipanggil untuk naik ke atas panggung menerima penghargaan secara simbolis yang diberikan oleh Kevinalegion selaku Content & Community Officer Kompasiana.Â
Pada saat menerima penghargaan tersebut, ia mengaku senang dan tidak menyangka akan meraih penghargaan tersebut. Ia merasa masih banyak nama-nama lain yang ia rasa lebih layak mendapatkannya.
"Seneng banget! Juga nggak nyangka, karena jadi nomine saja sudah bikin kaget apalagi sampai terpilih untuk mendapat penghargaan. Mengingat saingan di best in specific interest juga bagus-bagus dan saya merasa mereka semua layak mendapatkan juara," ungkapnya ketika dihubungi Kompasiana.
Wanita yang saat ini masih menjadi mahasiswi S2 Ilmu Gizi dan Kesehatan ini mulai berkarya di Kompasiana sejak Oktober 2014, dan telah mempublikasi lebih dari 300-an artikel dengan tema kesehatan. Secara keseluruhan, karyanya mendapat angka keterbacaan hingga 450 ribu pembaca pada Oktober ini.
Tulisan tentang gizi adalah tema yang sering ia tulis selain tema kesehatan lainnya, sebab tema tersebut tidak jauh dari apa yang ia pelajari di bangku kuliah. Dengan ilmu gizi yang ia miliki dan kemampuan menulis, ia dapat membagikan informasi kesehatan kepada masyarakat dengan bahasa yang mudah dicerna.
"Menjadi mahasiswa di fakultas kedokteran membuat saya seperti punya kewajiban untuk membagikan informasi kesehatan yang saya dapatkan. Tetapi tantangannya bukan dengan kata-kata yang ilmiah sehingga susah dicerna, melainkan lewat kata-kata yang ringan dan mudah diingat," ungkapnya pada tim Kompasiana.
Berkat konsistensinya menulis artikel tentang kesehatan di Kompasiana, namanya juga semakin dikenal, terlebih ketika ia mulai mendapatkan verifikasi biru dari Kompasiana yang membuktikan bahwa ia merupakan blogger yang kredibel. Dalam pengalamannya selama menulis di Kompasiana ia pernah dihubungi oleh redaksi media cetak (Koran) untuk mencetak ulang artikel miliknya. Pernah juga diundang sebagai pembicara untuk tema kesehatan dan tawaran pekerjaan menjadi kontributor di media lain.
Untuk menuangkan pemikirannya seputar dunia kesehatan dan dapat bermanfaat bagi orang banyak, ia merasa Kompasiana merupakan tempat yang pas. Di Kompasiana ia merasa bahwa tingkat keterbacaan artikel jauh lebih banyak dibandingkan dengan web pribadi. Dampak dari keterbacaan tersebut pesan-pesan dari artikelnya dapat tersampaikan ke masyarakat. Kini, setelah ia meraih penghargaan Best in Specific Interest ia memiliki mimpi untuk menerbitkan sebuah buku tentang kesehatan sebagai pencapaian selanjutnya.
Selain Best in Specific Interest yang diterima Listhia H Rahman, ada juga beberapa gelar yang dianugerahkan pada Kompasianer yakni Best in Citizen Journalism, Best in Fiction, Best in Opinion, People's Choice dan Lifetime Achievement. Seluruh gelar ini selalu diumumkan pada penghunjung tahun saat diselenggarakannya Kompasianival.