Bahan bakar jenis Premium masih sangat dinikmati oleh sebagian besar penduduk Indonesia karena harganya yang murah. Namun kenyataannya, Premium sudah mulai perlahan ditinggalkan karena terdapat Pertalite yang menjadi "jembatan" untuk bensin yang ramah di kantong dan baik untuk kendaraan.
Selain artikel ini, terdapat headline pilihan lain, seperti cara pedagang kurban yang ikut berkurban di hari Idul Adha, serta fenomena Panic Buyingpada Kisruh Great Sale Nikeyang sempat heboh di media sosial beberapa waktu lalu. Berikut lima headline pilihan Kompasiana.
1. Masih Layakkah Premium Dipertahankan?
Namun nyatanya, banyak warga yang sudah beralih ke Pertalite karena terbukti berkualitas lebih baik dan ramah lingkungan. Pertalite sudah dikeluarkan pemerintah sebagai "jembatan" untuk bensin yang ramah di kantong dan baik untuk kendaraan, serta memotong subsidi Premium untuk pembangunan lainnya. Lantas, jika Premium sudah perlahan ditinggalkan, untuk apa Premium masih diproduksi oleh Pertamina?
2. Bagaimana Cara Pedagang Kambing Pak Arip Ikut Berkurban?
Keuntungan dalam menjual hewan kurban memang jauh di atas pendapatannya ketika mengelola bengkel motor. Walaupun ini hanya terjadi pada momen Idul Adha (musiman), tapi mereka sangat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Dan tak lupa juga, walau sederhana, sebagian keuntungan mereka sisihkan untuk berkurban juga kepada fakir miskin.
3. Fenomena "Panic Buying" pada Kisruh "Great Sale Nike"