Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Serunya Menjelajahi Dapur Produksi Faber-Castell bersama Kompasianer

18 Juli 2017   13:06 Diperbarui: 18 Juli 2017   13:09 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dahulu, kegiatan mewarnai hanya identik dengan anak sekolah dan pelajaran prakarya maupun keterampilan. Memang tidak bisa dipungkiri, pasalnya hal ini memang merupakan bagian dari proses pengembangan kemampuan anak. Namun dewasa ini, kegiatan mewarnai tak lagi identik hanya dengan anak sekolah dasar atau pembuatan prakarya. Mewarnai, kini menjadi sebuah kegiatan yang dapat melepaskan stress dan penat dalam pikiran dan pelakunya adalah orang-orang dewasa.

Fenomena serta tren inilah yang dilihat menjadi sebuah kesempatan bisnis yang potensial oleh Faber-Castell Indonesia. Mereka memproduksi perangkat berupa connector pen sebagai alat pendukung untuk mengembangkan kegiatan tersebut.

Dokumentasi Kompasiana
Dokumentasi Kompasiana
Pada 11 Juli 2017 lalu, tim konten Kompasiana yang diwakili oleh Nindy Prisma bersama beberapa Kompasianer mendapat kesempatan untuk mengunjungi pabrik Faber-Castell Indonesia yang terletak di kawasan MM 2100, Cibitung, Jawa Barat. Pada kesempatan kali ini terhitung sebanyak 15 Kompasianer ikut serta.

Dalam kunjungan tersebut, Kompasianer diajak berkeliling pabrik dan melihat alur produksi connector pen yang sebagian besar sudah menggunakan mesin-mesin modern yang dijalankan secara elektrik bukan hidrolik. Penggunaan mesin elektrik tersebut selain karena faktor kecepatan dan kemudahan juga untuk meminimalisasi suara bising.

Dokumentasi Kompasiana
Dokumentasi Kompasiana
Pabrik ini juga menerapkan standar keamanan yang tinggi. Terlihat dari karyawan yang mengimplementasikan disiplin 5R yakni Ringkas, Resik, Rapi, Rawat dan Rajin dalam setiap pekerjaan. Tentu saja secara aturan, hal ini memang selaras dengan penerapan standar mutu ISO 9000 dan 14000.

Sejauh ini, pabrik ini juga menghasilkan produk-produk marker guna memenuhi kebutuhan ekspor ke 30 negara dunia.  

Menurut Yandrakin Halim, Managing Director Faber-Castell Indonesia, penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan menjadi hal poin utama. Karena itulah bahan baku dalam pembuatan connector pen ini diklaim tidak mengandung racun dan alkohol.

Dokumentasi Kompasiana
Dokumentasi Kompasiana
 "Tinta yang kami gunakan berbahan dasar air sehingga aman bagi kesehatan anak-anak dan orang dewasa karena tidak beracun. Kami juga berusaha memproduksi produk yang peduli lingkungan, jadi tidak setelah habis pakai langsung buang. Connector pen ini contohnya, jika tintanya habis, badan pennya bisa dirangkai dapat membentuk berbagai rancang bangun."

Usai berkeliling pabrik, Kompasianer juga ditantang untuk merasakan sendiri pengalaman mewarnai dalam craft class. Dipandu Yayu Rahayu dan Rizal sebagai Creative Development Faber-Castell, Kompasianer diajarkan beberapa teknik mewarnai yang bisa diaplikasikan dengan connector pen.

Dokumentasi Kompasiana
Dokumentasi Kompasiana
Melalui Colouring for Relexation dan Connector Pen, PT Faber-Castell Indonesia ingin menyebarluaskan virus menggambar dan mewarnai kepada semua orang, karena di balik kegiatan  terkesan sederhana tersebut, sebenarnya tersimpan banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh.

Jadi, tak peduli berapapun usia Anda, tidak perlu malu menuangkan ide dan krearivitas melalui kegiatan menggambar dan mewarnai, karena seni untuk kita semua. (NDY/yud)

Dokumentasi Kompasiana
Dokumentasi Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun