Meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah di Bulan Ramadan merupakan kewajiban seluruh umat muslim. Tak heran, banyak orang berbondong-bondong pergi ke Masjid untuk Salat Sunnah, Salat Tarawih, hingga I'tikaf atau berdiam diri di 10 malam terakhir Ramadan. Selain menjadi tujuan utama ibadah para Kompasianer dari berbagai daerah di Indonesia, ada juga cerita menarik di balik sejarah masjid dan juga desain arsitekturnya yang menarik. Berikut ini adalah beberapa cerita Kompasianer yang mengeksplorasi masjid-masjid di Nusantara yang telah kami rangkum. Â
Kompasianer Kang Nasir mencoba menceritakan sejarah Masjid yang terletak di Bengkulu ini. Meskipun dari segi bentuk bangunan tidak terlalu megah, Masjid Jamik Bengkulu ini ternyata adalah buah karya dari Sang Proklamator, Ir. Soekarno. Sebagai Insinyur Teknik Sipil, ini adalah saksi bisu saat Soekarno diasingkan Belanda di Bengkulu sakitar tahun 1938-1942. Selain memperjuangkan kemerdekaan, syiarIslam pada masa penjajahan juga terlihat di sini. Di dalam masjid ini, terdapat mihrob (tempat berdirinya Imam) berukuran 1,6m x2,5m dan mimbar yang begitu artistik. Dengan gaya arsitektur ala Turki, Masjid ini juga sudah dijadikan cagar budaya oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu.
Masjid Jami Baitusy Syukur, Salatiga
Kompasianer Bambang Setyawan menggambarkan suasana Masjid Jamik Salatiga di daerah tempat tinggalnya di Salatiga. Masjid ini dibangun oleh Jendral Polisi Budi Gunawan, yang leluhurnya adalah Ki Rono Sentiko, seorang pejuang di masa perang Diponegoro. Meneruskan syiar Islam di tanah leluhur merupakan niat baiknya dengan harapan banyak jamaah yang datang ke sini. Masjid ini memiliki lahan yang luas. Bahkan Masjid ini memiliki fasiitas parkir, food court dan rest area, meskipun fasilitas ini masih dalam proses pembangunan.
**
Subhanallah, semoga dengan keberadaan masjid-masjid seperti ini menambah kenyamanan umat muslim dalam beribadah serta berdampak positif dalam membangun toleransi antar umat beragama di Indonesia.