Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Di Indonesia, Kesetaraan Gender Masih Belum Sepenuhnya Tercapai

18 Mei 2017   10:55 Diperbarui: 18 Mei 2017   20:14 19611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. Breckenhill.com

"Memang kesetaraan gender sebaiknya memikirkan akan manusia yang memiliki kodratnya masing-masing, ada bagian-bagian tertentu dalam ajaran agama yang harus dipatuhi dan dipegang teguh. Tidak semua manusia berhak mendapatkan kesetaraan gender itu, hanya manusia berkualitaslah yang berhak setara setelah diseleksi alam," tulisnya pada kolom komentar. 

Adapula Kompasianer terakhir yang kontra dengan pernyataan kami adalah Dayu Lestari, ia menganggap kesempatan pria dan wanita untuk mendapatkan pendidikan, pekerjaan, dan dunia berumah tangga. Perempuan kini bebas mengenyam pendidikan di berbagai tingkatan, pekerjaan yang didapat kaum hawa juga beraneka ragam sehingga, dan ada beberapa pria yang mau mengasuh anak dan membiarkan istri mereka untuk berkarir.

Meski demikian, ternyata berdasarkan data ternyata angka Indeks Ketidaksetaraan Gender di Indonesia masih cukup tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Salah satu masalah krusial yang dihadapi perempuan adalah tingginya angka kekerasan dalam rumah tangga. Data pada Komnas Perempuan menunjukkan tingginya tingkat kekerasaan terhadap perempuan di dalam rumah tangga pada tahun 2015 secara nasional tercatat mencapai  321.752 kasus.

Hal inilah yang seharusnya mendapat perhatian dari pemerintah. Kesetaraan gender merupakan aspek vital dalam memajukan HAM dan tata laksana pemerintahan. Bukan hanya itu, perempuan juga seharusnya bisa mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk berkontribusi dalam segala bidang termasuk politik dan ekonomi.

(LUK/yud)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun