Lagu Oemar Bakrie seolah tak lekang oleh zaman. Pesan dalam lirik lagu ini pun tak pupus dan luntur, padahal lagu ini diciptakan Iwan Fals pada 1981 silam. Bukan sekadar lagu memang, Oemar Bakrie seolah menyiratkan kehidupan guru dan pendidikan secara riil di Indonesia.
Artikel ulasan tentang lagu karya Iwan Fals ini menghiasi headline Kompasiana hari ini. Selain itu ada pula artiel tentang kesalahan publik pada outsourcing di Indonesia, hingga ulasan yang membedah kandungan "Whey Protein" yang sering digunakan dalam susu suplemen tubuh.
Berikut ini adalah headline pilihan Kompasiana hari ini.
1. Ramalan dalam Lagu Oemar Bakrie yang Tetap Aktual Hingga Kini
Lagu Oemar Bakrie ciptaan Iwan Fals sampai saat ini masih terasa aktual. Pesan dalam liriknya sangat sesuai dengan kondisi guru dan pendidikan di Indonesia. Dalam artikel ini, penulis mengulasnya bait demi bait. Setiap kalimat ternyata mengandung pesan-pesan profetika secara eksplisit.
Contohnya lirik "tas hitam dari kulit buaya" maknanya kira-kira adalah kesan vintage yang ada pada tas kulit buaya. Tas ini pun awet tidak termakan usia layaknya loyalitas seorang guru yang tidak hilang dimakan zaman.
Ulasan selengkapnya bisa Anda baca melalui tautan berikut ini.
2. Kitalah yang Menciptakan Koruptor
Bahkan perilaku korupsi ini dikatakan bisa dimulai dari hal kecil. Misalnya sikap "tidak enak hati" yang biasa terjadi di sekitar. Misalnya ketika seorang kurir mengirim barang lewat jasa pengiriman, sebenarnya ucapan terima kasih pun sudah cukup. Namun kadang kita memberikan uang tip pada kurir tersebut. Hal kecil seperti inilah yang bisa memicu adanya tindakan korupsi.