Mohon tunggu...
Kompasiana News
Kompasiana News Mohon Tunggu... Editor - Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana: Kompasiana News

Akun ini merupakan resmi milik Kompasiana. Kompasiana News digunakan untuk mempublikasikan artikel-artikel hasil kurasi, rilis resmi, serta laporan warga melalui fitur K-Report (flash news).

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Perlukah Kita Membela Seorang Melania Trump?

13 Februari 2017   18:34 Diperbarui: 14 Februari 2017   11:17 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: socialundertaking.com

Selengkapnya

3. Modus Kejam Penjual Anjing dan Kucing

Contoh Penjual anjing hibah Dok. Pribadi
Contoh Penjual anjing hibah Dok. Pribadi
Penjualan binatang peliharaan saat ini ternyata dapat melalui beragam cara. Jika cara yang wajar biasanya adalah melalui pet shop atau membeli dari orang lain, cerita yang disampaikan Kompasianer Ria Hariati ini adalah modus lain. Sebagai pecinta anjing, Riza menilai cara ini tidak patut sama sekali.

Terdapat beberapa modus kejam yang dilakukan oleh penjual anjing demi mendapatkan uang secara instan. Salah satunya adalah para oknum tersebut ada yang menjual anjing dari hibahan. Biasanya para penjual anjing tersebut bergabung dengan grup-grup khusus dog lover di FB atau Instagram yang mem-posting open adopt.

Kemudian oknum tersebut berpura-pura menjadi penyayang anjing bahkan hingga memelas untuk mendapatkan anjing tersebut secara gratis. Kemudian, nantinya dengan licik anjing tersebut dijual lagi di suatu forum jual beli. Mereka pun menjual tidak untuk dipelihara, tetapi dijual lagi ke lapo, warung sate anjing, atau oknum pedagang sapi yang mencampurkan dagingnya dengan daging anjing.

Selengkapnya 

4. Ketika Debat Pilkada DKI Kehilangan Unsur Hiburannya

Sumber: kompas.com
Sumber: kompas.com
Dalam acara debat perdana Pilkada DKI yang sukses digelar pada 13 Januari 2017, acara yang dapat ditebak sebagai acara yang super formal ini ternyata sangat menarik perhatian. Menurut Kompasianer Calvyn Toar, menarik perhatian di sini dikarenakan hadirnya moderator cantik dan cerdas bernama Ira Koesno.

Calvyn membandingkan antusiasme netizen pada tiga acara debat pilkada DKI 2017. Menurutnya, yang paling mencuri perhatian adalah moderator pada debat perdana pilkada DKI karena "unsur hiburannya" sangat dapat. Pasca debat perdana pilkada DKI, bertebaran berbagai cuitan ataupun meme lucu di medsos yang lebih memfokuskan pada Ira Koesno.

Selain itu, pada debat kedua yang moderatornya adalah Tina Talisa dengan akademisi Prof Eko Prasojo dan debat ketiga yang moderatornya adalah Alfito Deannova Ginting, animo netizen "beraksi" di medsos rasanya sangat menurun, apalagi pada debat terakhir. Penyiar-penyiar hebat tersebut memang sukses mengatur jalannya debat, tetapi dirasa terlalu formal sehingga unsur hiburan kecilpun tidak ada sama sekali.

Calvyn berpendapat bahwa tidak perlu mengikuti model debat se-formal debat pilpres di Amerika, misalnya. Hiburan seperti yel-yel timses dan pendukung masing-masing paslon bisa ditampilkan live di televisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun