Mohon tunggu...
LuhPutu Udayati
LuhPutu Udayati Mohon Tunggu... Guru - ora et labora

Semua ada waktunya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam Menjelang Nyepi

16 Maret 2018   22:15 Diperbarui: 16 Maret 2018   22:37 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber ilustrasi: tuntun.id

sunyi mulai merayapi semesta

melipat sepi yang paling sepi

memberi dan menerimakan keheningan

menjelang esok ; 

hari mengosongkan keriuhan 

hari memeluk udara segar tanpa polusi

hari berdamai dengan semesta yang maha rahim

dan, kata hati

berdialog dengan perjalanan hidup 

yang telah berlalu

Rahajeng  Nyepi, Isaka 1940

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun