sunyi mulai merayapi semesta
melipat sepi yang paling sepi
memberi dan menerimakan keheningan
menjelang esok ;Â
hari mengosongkan keriuhanÂ
hari memeluk udara segar tanpa polusi
hari berdamai dengan semesta yang maha rahim
dan, kata hati
berdialog dengan perjalanan hidupÂ
yang telah berlalu
Rahajeng  Nyepi, Isaka 1940
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!