Di lorong waktu yang gelap gema
Sebuah puisi terhimpit dalam keheningan.
Kata-kata berdesir, hampa merayap,
Seakan waktu menangkapnya dalam jaring tak terlihat.
Mimpi-mimpi bersemi di setiap baris,
Namun kenyataan menghempas, menyesakkan dada.
Rona senja merona di bait-bait sunyi,
Menyisakan kerinduan, merayap dalam sunyi.
Puisi terhimpit, seperti kisah yang terlupakan,
Dalam detik-detik yang terlalu cepat berlalu.
Rindu menyelinap di antara kalimat,
Menyisakan jejak di lorong waktu yang rapuh.
Dalam gelapnya malam, puisi itu berseru,
Memanggil kenangan yang terperangkap.
Di lorong waktu yang terhimpit dan sunyi,
Puisi merayap, mencari sinar dalam hampa.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!