[caption caption="KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Bupati Ogan Ilir Sumatera Selatan Ahmad Wazir Noviadi (kiri depan) digelandang ke Gedung BNN, Cawang, Jakarta Timur, Senin (14/3/2016). Ahmad Wazir Noviandi ditangkap tim BNN di rumahnya di Ogan Ilir Minggu (13/3/2016), karena mengonsumsi narkotika jenis sabu."][/caption]Kasus narkoba terus bergulir. Peredarannya pun mampu menyentuh Bupati Ogan Ilir, Ahmad Wazir Nofiadi Mawardi, yang tertangkap Minggu malam (13/3/2016). Sebuah fakta baru yang menyiratkan kesadaran sekaligus kewaspadaan soal mekanisme tes kesehatan calon kepala daerah agar tersisir dengan benar.
Kasus peredaran narkoba yang kian merangkak ke berbagai kalangan, mulai dari pelajar hingga pejabat mengajak publik untuk turut awas sekaligus sadar bahwa mata rantai para pengedar harus dipagar. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo pun mempersilakan Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan tes urine terhadap semua kepala dan wakil kepala daerah di Indonesia tanpa didahului pemberitahuan sebagai bentuk siaga bagi mereka yang bersiap untuk mengakali dan mencoba berlari.
Narkoba tak dapat dibiarkan mengakar. Tanpa segan dan pandang bulu siapa pun dapat diincar. Lantas, sudahkah negara dan masyarakat turut awas melindungi negeri dari para bandar? Melalui peristiwa ini, Kompasianer kembali diajak untuk awas dan sadar seraya melaporkan reportase dan opini terkait kepala daerah yang terjerat narkoba.
Tuliskan laporan atau opini Anda dalam Topik Pilihan Kepala Daerah Terjerat Narkoba. Tambahkan label "Kepala Daerah Terjerat Narkoba" (tanpa spasi) dalam artikel terkait topik pilihan ini. (KOB)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H