[caption id="attachment_316179" align="aligncenter" width="620" caption="Ilustrasi- Tari perang (KOMPAS.com)"][/caption] Salah satu unsur kebudayaan unik yang dimiliki Indonesia adalah ragam tarian yang berasal dari puluhan provinsi di Indonesia. Bagaimana tidak, tarian-tarian tersebut menggabungkan antara gerakan, melodi atau musik pengiring, beberapa di antaranya juga dipadukan dengan nyanyian yang berasal dari mulut penari tersebut. Belum lagi bila tarian dilakukan secara berkelompok atau berpasangan. Di sinilah tantangannya! Para penari harus menyelaraskan gerakan-gerakan tersebut dengan penari lainnya. Bagaimana cara agar mereka bisa menyeimbangkan gerakan tari satu sama lainnya dengan tujuan tarian tersebut tampak elok dinikmati oleh banyak kalangan. Pakaian dan properti yang digunakan dalam menari juga tak kalah menariknya. Bukan sembarang pakaian dan properti yang dipilih, beberapa di antaranya justeru menggunakan bahan khusus sebagai pendukung tarian. Sebut saja tarian Rando Rundung. Pakaian yang dikenakannya bermotif tenun asli Toraja yaitu Lure. Sebagai salah satu institutusi yang bergerak di bidang dunia pariwisata Indonesia, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus berusaha membangkitkan jiwa nasionalisme penduduk Indonesia. Salah satunya dengan mengekslpor ragam tarian tradisional Indonesia. Melalui kompetisi ngeblog, Kemenparekraf mengajak pengguna Kompasiana utuk menuliskan pengalaman mereka saat menarikan tarian tradisional Indonesia. Lomba ngeblog yang berlangsung selama satu bulan ini (16 Novemver hingga 26 Desember 2012) berhasil mengumpulkan 39 pengalaman. Lucu-lucu dan unik hasilnya! Ada cerita yang karena terpaksadisuruh menari, lalu lama-kelamaan sangat menyenanginya. Ada pula yang memang telah memiliki keturunan seni dari kedua orangtunya, lalu ia gemar menari, bahkan hingga diundang ke mancanegara. Nah, setelah melalui penjurian, Kemenparekraf memutuskan tiga pemenang yang berhak mendapatkan hadiah dalam Kemenaprekraf Blog Competition: Tarian Tradisonal. Ketiga pemenang itu di antaranya:
- Pemenang I: Pengalaman Menarikan Tradisional Indonesia oleh Gaganawati mendapatkan Olympus - Pocket Camera VR 350.
- Pemenang II: Menari dan Tumbuhunya Rasa Cinta Tanah Air oleh Prakasita Nindyaswari mendapatkan Panasonic Home Theater SCXH20GAK.
- Pemenang I: Tak Bersuara Merdu Berakhir Belajar Menari oleh Imas Siti Liawati mendapatkan Philips Power bank 5200mAH.
Kami ucapkan selamat kepada para pemenang. Pemenang silakan mengonfirmasi diri Anda ke email Kompasiana di kompasiana[at]kompasiana[dot]com dengan subjek email “Pemenang Kemenparekraf Blog Competition: Tarian Tradisional”. Jika semua peserta sudah terkonfirmasi, pihak customer care KOMPAS.com akan mengubungi pemenang perihal teknis pengambilan hadiah. [ANN]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H