[caption caption="Laman Utama Fiksiana"][/caption]Apa yang paling diingat dari Kompasiana versi lama dengan Kompasiana Baru 2015 yang lebih segar dan bertenaga, seperti sekarang ini? Tentu salah satunya adalah menghilangnya rubrik Fiksiana yang dulu sempat memiliki tempat sendiri.
Pada Kompasiana Baru 2015 memang cukup sering kita jumpai kebingungan: mana artikel fiksi atau non-fiksi selain melihat “label” di bagian bawah artikel tersebut. Lewat pembenahan dan perbaikan rutin dari pihak IT Kompasiana, pada akhirnya rubrik Fiksiana telah kembali seperti sedia kala. Hanya ada sedikit perbedaan di antaranya:
Tidak adanya sub-rubrik Cermin (Cerita Mini)
[caption caption="Kategori di Kanal Fiksiana yang sudah tanpa Cermin"]
Memang tak bisa dibilang sedikit Kompasianer yang menuliskan Cermin dalam sehari. Selalu ada, bahkan cukup sering menjadi headline. Seperti halnya (benda)cermin tempat melihat rupa bayangan kita kala bersolek, sub-rubrik Cermin kadang hadir untuk melihat diri kita dengan sebuah cerita yang dikemas secara fiktif dan diharapkan belajar dari sebuah cerita tersebut.Berbeda dengan rubrik "Humaniora" yang di dalamnya adalah pengalaman pribadi atau orang lain yang diceritakan.
Namun, atas pertimbangan bahwa adanya kemiripan dengan Cerpen (Cerita Pendek), maka keduanya; cerpen dan cermin, disatukan.
Nilai Tertinggi dan Terpopuler
Sebenarnya sama seperti yang ada di laman utama Kompasisana, tetapi karena ini ada di rubrik Fiksiana maka Nilai Tertinggi (yaitu, sebuah artikel mendapat vote paling banyak dalam kurun waktu 12 jam) dan Terpopuler (yaitu, sebuah artikel yang dihitung berdasarkan banyaknya pengunjung dalam kurun waktu 12 jam) berisi semua artikel yang hanya terkategori di rubrik "Fiksiana".
Artikel Terkategori Fiksiana
[caption caption="Menu "+INDEX" untuk melihat artikel yang secara spesifik terkategorikan di Sub-Rubrik"]
Dan, sedang dalam tahap perkembangan, nantinya headline yang ada di rubrik Fiksiana, akan memiliki aliran yang berbeda dengan halaman depan Kompasiana.
