[caption id="" align="aligncenter" width="588" caption="Presiden Susilo Bambang Yudhoyono / Dok. presidenri.go.id"][/caption]
Update: Proyek buku ini tidak bisa direalisasikan karena adanya pembatalan sepihak dari pihak penerbit. Naskah yang telah terkumpulan dengan ini dikembalikan ke penulisnya masing-masing.
---
Sejak lepas dari cengkeraman para penjajah dan mendeklarasikan kemerdekaannya 69 tahun silam, Indonesia belum memiliki presiden yang memulai sekaligus mengakhiri kekuasaannya secara mulus atau tanpa gonjang-ganjing politik.
Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, meskipun turun dengan cara yang baik, hanya bertugas selama tiga tahun, setelah menggantikan presiden ke-4 Abdurrahman Wahid yang dimakzulkan DPR. Konflik politik legislatif-eksekutif di zaman Gus Dur sendiri terjadi hanya setahun lebih setelah Abdurrahman Wahid dilantik sebagai presiden dan Megawati sebagai wakilnya.
Presiden sebelum Gus Dur mengawali dan mengakhiri jabatannya dalam kondisi yang lebih sulit karena mendapat warisan negara yang kacau-balau pascajatuhnya rezim Orde Baru. Dalam Sidang Umum MPR 1999, laporan pertanggungjawaban Presiden ke-3 BJ Habibie ditolak oleh DPR.
Presiden ke-2 Soeharto pun, setelah 31 tahun berkuasa, pada akhirnya meletakkan jabatannya pascakerusuhan Mei 1998 dan pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa dalam sebuah gerakan reformasi. Sementara Presiden ke-1 Soekarno mengakhiri jabatannya dengan menyerahkan kekuasaan kepada Jenderal Soeharto pascaperistiwa berdarah G 30 S/PKI.
Sampai akhirnya, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono terpilih dalam pemilihan presiden langsung pertama pada tahun 2004. Setelah menjabat selama dua periode berturut-turut lewat proses politik yang berlangsung secara demokratis, SBY dipastikan akan mengakhiri jabatannya dengan mulus, menyusul suksesnya penyelenggaraan pilpres langsung ketiga yang diikuti oleh pasangan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla yang saat ini memasuki proses gugatan hasil pilpres di Mahkamah Konstitusi.
Tentu merupakan kebanggaan buat rakyat dan kebahagiaan buat SBY yang telah menuntaskan amanat konstitusi dan tetap menjaga negara ini tetap aman dan damai dalam suasana yang demokratis. Baik di tingkat nasional maupun di tingkat lokal.
Tanpa mengesampingkan masih banyaknya masalah yang dihadapi bangsa ini, presiden SBY layak mendapatkan apresiasi atas prestasi, pencapaian dan terobosan yang telah dilakukan pemerintah di segala bidang.
Sebagai bentuk penghargaan dari masyarakat atas kepemimpinan Presiden SBY, Kompasiana dan Penerbit Buku Kompas (PBK) akan menerbitkan sebuah buku berisi ulasan, catatan dan kesan masyarakat atas 10 tahun kepemimpinan SBY sebagai presiden yang mengawali sekaligus mengakhiri tugasnya dengan baik.
Lewat buku ini, Kompasiana ingin memberikan ruang kepada masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan kesan terhadap presiden mereka yang sudah memimpin bangsa ini selama dua periode berturut-turut. Selain itu, buku yang terbit nanti diharapkan dapat menjadi referensi untuk para pemimpin masa depan, akademisi, politisi dan masyarakat pada umumnya.
Untuk itu, Kompasiana mengajak seluruh warga Indonesia, baik yang tinggal di tanah air maupun yang sedang bermukim di luar negeri, untuk mengirimkan artikel dengan panjang 10.000 – 12.000 karakter. Kamu bisa mengungkapkan kesan terhadap kepemimpinan dan sosok SBY dalam sebuah tulisan ringan dan lugas. Atau membuat ulasan dan catatan atas kinerja Presiden SBY dan Kabinet Indonesia Bersatu di banyak bidang, seperti:
- Ekonomi dan ketenagakerjaan
- Sosial dan budaya (termasuk kerukunan antar-ummat beragama)
- Pendidikan dan peningkatan kualitas keluarga
- Demokrasi dan penegakan supremasi hukum
- Keamanan, serta
- Pertahanan dan kedaulatan negara.
Artikel yang masuk akan dikurasi, diedit dan disusun menjadi buku dalam beberapa bab. Buku akan diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas (PBK) dan diluncurkan dalam acara Kompasiana Monthly Discussion (Kompasiana Modis) bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (dalam konfirmasi, akan diumumkan kemudian).
Bila ingin ikut berkontribusi dalam buku untuk Presiden SBY, kamu cukup membuat akun di Kompasiana lalu mengirimkan artikel ke alamat email Kompasiana di kompasiana[at]kompasiana.com dengan memenuhi Syarat dan Ketentuan di bawah ini.
Kami tunggu kiriman naskahmu sebelum tanggal 27 31 Agustus 2014. (JET)
SYARAT DAN KETENTUAN
- Setiap warga Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri bisa mengirimkan artikelnya untuk dicalonkan sebagai bagian dari buku untuk Presiden SBY.
- Pengirim artikel harus memiliki akun Kompasiana (Belum punya akun? Klik di sini).
- Akun Kompasianamu sudah Terverifikasi (Klik di sini untuk Verifikasi Akun).
- Naskah yang dikirim tidak melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
- Naskah dapat berupa reportase dan atau opini, bukan karya Fiksi.
- Naskah harus karya pribadi, bukan saduran atau terjemahan.
- Naskah belum pernah dibukukan sebelumnya dan dan belum pernah ditayangkan di media manapun termasuk media warga Kompasiana.
- Naskah tidak sedang diikutsertakan dalam lomba atau kepentingan komersil lain, serta tidak terikat dalam kontrak atau perjanjian dengan pihak mana pun.
- Hak cipta naskah adalah milik pengirim, bukan pihak lain seperti panitia lomba atau institusi lain selain Kompasiana.
MEKANISME PENGIRIMAN NASKAH
- Naskah diemail ke kompasiana[at]kompasiana.com dengan ketentuan:
- Subyek email: “Naskah Buku SBY”.
- Masukkan biodata singkat dan alamat akun Kompasiana (contoh: www.kompasiana.com/kompasiana) di tubuh email.
- Lampirkan file naskah dan foto terkait artikel (bila ada).
- Periode pengiriman naskah: 13-27 Agustus 2014.
- Naskah berisi ulasan sosok, sepak terjang dan catatan atas kepemimpinan SBY sebagai Presiden Indonesia selama 10 tahun terakhir.
- Naskah ditulis dengan judul yang jelas, menggunakan aplikasi MS Word (kertas A4, Times New Romance ukuran 12, spasi 1,5).
- Panjang artikel/naskah minimal 10.000-12.000 karakter.
- Bila naskah dilengkapi dengan foto atau gambar, cantumkan keterangan foto di bagian bawah naskah. File foto dilampirkan secara terpisah pada saat pengiriman lewat email.
- Setiap orang boleh mengirimkan lebih dari satu naskah.
- Porsi kutipan dari media lain di dalam artikel/naskah tidak boleh lebih dari 25% (persen)
- Penulis yang naskahnya terpilih akan mendapatkan pemberitahuan lebih lanjut dari Kompasiana dan atau PBK.
KOMPENSASI NASKAH
- Nama dan biodata penulis akan dicantumkan di dalam buku.
- Setiap penulis akan mendapatkan honorarium per naskah (Surat Perjanjian Penerbitan dan besaran honorarium akan diinformasikan lewat email kepada penulis yang naskahnya terpilih).
- Setiap penulis akan mendapatkan bukti cetak sebanyak 3 eksemplar buku.
Catatan: Gunakan tagar #10tahunSBY untuk percakapan online seputar buku ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H