Siapa yang tidak pernah merasakan sakit perut atau nyeri ketika menstruasi hari pertama? Rasanya, hampir seluruh wanita pernah mengalami nyeri seperti ini, paling tidak sekali dalam hidupnya. Namun, jika rasa sakit yang menyerang berlangsung terus-menerus, apakah ini masih terbilang normal?
Cukup banyak keluhan wanita ketika sedang mengalami menstruasi. Saat sedang datang bulan, emosi wanita juga biasanya tidak stabil. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan emosi labil serta nyeri perut ketika wanita sedang haid.
Selain mengalami emosi yang naik-turun atau mood swing, rasa nyeri di bawah perut memang tak jarang menghampiri. Belum lagi pegal-pegal yang menyerang dari pinggang ke bawah, yang rasanya seperti tertimpa beban sangat berat.
Dikutip dari kompas.com, nyeri saat haid atau kram perut (spasme) biasanya terasa mulai sejak sebelum menstruasi dan mencapai puncaknya sekitar 12 jam setelah keluar darah menstruasi. Namun, apabila rasa nyeri haid semakin menjadi-jadi, hal ini bisa disebabkan karena tekanan psikologis, misalnya stres pekerjaan, kuliah, sekolah, atau masalah keluarga.
Memang tak semua wanita mengalami masalah ketika haid. Tak sedikit wanita yang tak merasakan nyeri perut atau masalah lain ketika menstruasi. Namun faktanya, siklus menstruasi setiap wanita tentu berbeda-beda. Ada yang hanya merasakan nyeri pada hari pertama haid, ada yang selalu nyeri sepanjang haid berlangsung, serta ada pula yang tidak merasakan apa-apa.
Walaupun begitu, jangan pernah mengabaikan kondisi tubuh kita. Selalu waspada bila terjadi perubahan pada perdarahan haid, apakah itu lebih sering, lebih berat, atau lebih sakit.
Kemudian, apakah nyeri pada saat menstruasi itu wajar? Nyeri ketika menstruasi, atau dysmenorhea, sebetulnya merupakan hal yang normal terjadi. "Nyeri ini dikatakan normal bila terjadi pada hari ke-1 sampai hari ke-3 dengan rasa nyeri berkurang di hari berikutnya, diiringi dengan berkurangnya volume darah haid," ungkap dr Ryan Thamrin, spesialis masalah reproduksi dan kesehatan seksual, di STIE Perbanas, Jakarta Selatan, Selasa (4/10/2011), seperti yang dikutip dari kompas.com.
Namun, sebetulnya nyeri pada saat haid tidak selalu normal. Ada kalanya kita harus bisa membedakan mana rasa nyeri yang wajar, mana yang tidak. Jika merasakan rasa nyeri yang luar biasa tak tertahankan bahkan sampai menstruasi selesai, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter spesialis kandungan agar dapat diketahui apakah ada kelainan dari rahim kita. (kompas.com)
Ditakutkan ternyata ada kontraksi atau gerakan otot rahim yang berlebihan (hiperaktifitas kontraksi uterus), polip, kista, kelainan bentuk dari rahim, atau kemungkinan terdapat radang pada lapisan dinding rahim maupun panggul. Oleh dokter spesialis kandungan, biasanya akan dilakukan USG untuk pengecekan lebih detail.
Rasa sakit saat menstruasi biasanya timbul bersamaan dengan rasa pegal-pegal di pinggang. Karena rasa sakit yang menjalar kemana-mana itulah, biasanya hal tersebut cukup menghambat aktivitas kita sehari-hari. Apalagi jika termasuk orang yang aktif bekerja di lapangan, pastinya merasa senewen karena rasa sakit yang mengganggu kegiatan kita itu.
Rasa nyeri ketika haid adalah reaksi yang terjadi akibat adanya pelepasan sel-sel endometrium di rahim. Daya tahan setiap wanita dalam menghadapi rasa nyeri haid itu juga berbeda-beda. Dr. Ryan dalam kompas.com melanjutkan bahwa tak heran jika ada wanita yang merasa sakit sekali, bahkan sampai ada yang pingsan.