[caption id="attachment_383089" align="aligncenter" width="624" caption="Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan melakukan sidak di SD Negeri Sukmajaya. Jumat (14/11/2014). (Kompas.com/Robertus Belarminus)"][/caption]
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menghentikan sementara pelaksanaan kurikulum 2013. Kebijakan tersebut tak pelak menuai pro-kontra walaupun yang lebih banyak terdengar adalah dukungan terhadap kebijakan tersebut. Menanggapi penghentian tersebut, Mantan Menteri Pendidikan Nasional M. Nuh menilai langkah Anies Baswedan adalah sebuah kemunduran. Menurut M. Nuh, yang perlu dilakukan terhadap kurikulum 2013 adalah memperbaiki kekurangannya, bukan malah menggantinya dengan kurikulum sebelumnya, yakni KTSP 2006. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa kurikulum harus disesuaikan dengan kemajuan zaman.
Penghentian sementara kurikulum 2013 oleh Anies Baswedan didasarkan atas pertimbangan kurang siapnya guru melaksanakan kurikulum tersebut. Karena itulah akan diadakan pelatihan guru untuk meningkatkan kompetensinya. Pelatihan tersebut tentu saja harus dilakukan secara komprehensif dan dalam jangka waktu yang tidak sebentar karena bukan pelatihan seremonial. Pada waktunya nanti, ketika guru dinilai siap, kurikulum 2013 pun akan kembali diberlakukan.
Namun demikian, 6.221 sekolah yang telah melaksanakan kurikulum 2013 selama tiga semester tetap melanjutkan menggunakannya. Adapun bagi sekolah lainnya, penghentian kurikulum 2013 berlaku mulai semester genap tahun ajaran 2014/2015 atau Januari 2015.
Tepatkah langkah Anies Baswedan menghentikan sementara pelaksanaan kurikulum 2013? Tuliskan reportase atau opini Anda dengan tag “kurikulum2013” (tanpa tanda kutip). Baca artikel-artikel tentang kurikulum 2013 di sini. Selain itu, sampaikan persetujuan atau penolakanmu atas penghentian sementara kurikulum 2013 dalam Pro-Kontra: Pemerintah Tunda Pelaksanaan Kurikulum 2013. (NUR)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI