Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kasus Engeline, Apa yang Tersisa?

25 Juli 2015   16:32 Diperbarui: 25 Juli 2015   16:32 1508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="(Antara Foto/Vitalis Yogi Trisna) Gerakan 1.000 Lilin untuk Anak Indonesia di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Kamis (11/6)."][/caption]

Engeline (nama sebelumnya diberitakan media dengan nama Angeline) yang dikabarkan hilang, kemudian ditemukan dalam keadaan mengenaskan, tewas, terkubur bersama bonekanya. Engeline meninggalkan kisah pilu anak perempuan di Bali, yang menyentuh hati berbagai kalangan. Salah satunya, Aksi Seribu Lilin untuk Anak Indonesia yang berlangsung di Bundaran HI (11/6/2015) dihadiri berbagai lembaga perlindungan Anak SATGAS PA. Kasus Engeline menjadi peringatan bahwa adalah tugas orangtua mengasuh merawat mencintai anak setulus hati, tanpa pamrih. Masyarakat pun berharap kasus Engeline tuntas dan pihak berwajib dapat menemukan siapa yang paling bertanggung jawab atas wafatnya bocah cilik ini. Keadilan harus ditegakkan, hukuman harus dijatuhkan.

Berikut Kompasiana memilih 10  tentang kasus Engeline dengan tag: RIPangeline

1. Cinta Bukanlah Hak Anak, Cinta Adalah Kewajiban Orangtua (Berkaca dari Kasus Angeline)

Berkaca dari kasus Engeline, Kompasianer Ryan M membuat tulisan tentang sikap orangtua dalam memberikan kasih sayang kepada anak. Ulasan menarik dalam tulisan ini adalah pendapatnya bahwa memberikan segala kebutuhan untuk anak seperti makanan, pakaian, pendidikan, rasa aman, kasih-sayang, dll itu bukanlah hak anak. Karena semua itu merupakan kewajiban orangtua - baik kandung, tiri, maupun orangtua angkat/asuh.

2. Membongkar Kasus Pembunuhan Engeline

Mike Reyssent mengulas kasus Engeline dengan mengumpulkan fakta penyelidikan dari kepolisian, mulai dari barang bukti yang ditemukan hingga keterangan para saksi. Ia juga berpendapat bahwa Haposan Sihombing pihak kuasa hukum Agus maupun Ipung, sebaiknya tidak perlu lagi mengeluarkan kata-kata atau opini yang tidak penting, ia hanya ingin menekankan pada bukti data yang valid dan saksi yang tahu persis kejadian, supaya bisa memudahkan kerja polisi untuk menjerat tersangka lainnya tanpa ragu-ragu

3. Fenomena #JurnalismeAngeline

Syifa Ann mengutarakan pendapatnya tentang penyiaran kasus Engeline di sejumlah media. Ia berpendapat bahwa media seolah menggiring opini publik untuk bersedih dan kasihan pada Engeline, meskipun kematian tragis Engeline merupakan sebuah tragedi yang menampar sistem perlindungan anak di Indonesia. Tetapi media dengan beberapa pemberitaannya justru memanfaatkan momentum tragis ini. Menurutnya soal persekongkolan jahat dan dugaan keterlibatan ibu angkat seharusnya menjadi urusan polisi, biar hukum yang membuktikan, bukan penghakiman media yang justru mempengaruhi publik.

Engeline telah meninggal. Kematian tragis yang menyisakan kasus yang masih panjang untuk diusut tuntas, rasanya akan lebih elok jika media mengawal kasus ini dari segi esensi. Bukan sensasi

 

4. Sudahilah Berita Tragis Almarhumah Ananda Engeline

Muhammad Armand juga menyayangkan pemberitaan tragis kematian Engeline yang terus disiarkan oleh beberapa media. Ia ingin masyarakat mengikhlaskan kepergian Engeline kepada Sang Pencipta dan berdoa atas kepergiannya.

Meninggalnya Engeline yang mengenaskan memang tidak bisa dibantah. Pembunuhnya memang sadis, itu juga tak dapat diingkari. Berita-berita yang setiap pagi-siang-sore-malam, juga tak dapat dielakkan karena hadirnya rasa geram atas kekejian ini. Namun media sebaiknya tidak mengeksploitasi berita ini. Sebab, dapat 'mengganggu' ketenteraman almarhumah 'di sana'.

5. Kasus Engeline: Contoh Terkini Durhaka Orang Tua Pada Anak

Aldy M. Aripin ada tulisannya berpendapat bahwa bukan hanya anak yang layak mendapatkan cap sebagai pendurhaka, tetapi para orang tua juga. Berkaca dari kasus Engeline atas kejamnya orang tua angkat yang memperlakukan dirinya bukan selayaknya anak-anak tapi diperlakukan dengan cara yang sangat tidak pantas dan biadab. Inilah salah satu contoh mutakhir bagaimana durhakanya orang tua terhadap si anak. Kehidupan anak direnggut secara paksa hanya karena sesuatu hal yang seharusnya bisa dibicarakan di kemudian hari.

6. Margriet Pelaku Utama Pembunuh Engeline Motif Warisan Makin Kuat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun