FREEZ: Hidup Berdampingan dengan Banjir? Yuk Bagikan Ceritamu!

[caption id="attachment_315966" align="aligncenter" width="650" caption="Freez edisi 127 (Kompasiana FREEZ)"][/caption] Halo Kompasianer! Tak terasa sekarang kita telah memasuki pertengahan Januari. Meski musim penghujan datang dan membuat awan terlihat suram, jangan pernah kehilangan semangat untuk menulis ya kawan! Omong-omong soal tulisan, apa Anda sudah membaca Kompasiana FREEZ edisi Rabu (15/1) ini? Seperti biasa, ada artikel dari kawan kompasiana kita yang dimuat di lembar FREEZ harian KOMPAS. Berhubung tema obrolan minggu lalu adalah tentang pengalaman menjadi korban penipuan, maka headline FREEZ kali ini adalah bahasan tentang modus penipuan dari masa ke masa yang ditulis oleh Harrys Simanungkalit.Seperti apa modus penipuan yang dialaminya saat duduk di bangku kuliah hingga kini ia bekerja sebagai pegawai swasta? Simak pula rangkuman dari redaksi atas modus penipuan lainnya yang bersumber dari para kompasianer yang berpartisipasi dalam orolan FREEZ. Selain itu, ada pula kawat dunia dari Weedy Koshino tentang kebiasaan mencukur alis yang dilakukan lelaki Jepang. Tahukah Anda kalau Lelaki Jepang cendrung tidak suka dengan bulu yang ada ditubuhnya? Karena kecendrungan inilah, banyak lelaki yang merapihkan bahkan mencukur habis alisnya! Lembar FREEZ hari ini juga memuat ulasan wisata dari Elisabeth Murni tentang pentingnya mempraktikkan wisata ramah lingkungan dengan menjadi pejalan kaki yang beretika. Andakah termasuk pejalan beretika? Di artikel liputan warga, Hery Supriyanto mengangkat liputan halte-halte unik di Kota Batu, Jawa Timur. Jika pada umumnya halte transportasi umum berbentuk seperti tempat duduk berkanopi, maka lain halnya dengan halte yang dimiliki oleh Kota Batu. Kota Batu memodifikasi tempat perhentian kendaraan umum mereka sedemikian rupa hingga berbentuk seperti buah dan sayuran, menarik bukan? Dari anah sosial media, kami ucapkan selamat untuk @citra25tias, @ndiikendii, @echahutapea, Paulus David, Fitri Haryanti, dan Zein Zein yang cerita singkatnya juga dimuat di Kompasiana FREEZ.Semua artikel bisa Anda nikmati di halaman 47 harian KOMPAS edisi Rabu (15/1). Nah, Anda mau tulisannya dimuat di lembar FREEZ seperti mereka? Ikuti brolan FREEZ selanjutnya! Obrolan Kompasiana FREEZ minggu depan akan mengangkat topik "Hidup di Tengah Banjir". Seperti yang sudah disinggung di awal wacana, bulan ini banjir kembali melanda beberapa wilayah di Indonesia khususnya di sekitaran pulau Jawa. Bagi sebagian dari kita tentu sudah tidak merasa asing dengan bencana yang satu ini karena banjir datang nyaris di setiap tahun. Anda yang sudah sering menjadi langganan banjir, bagaimana sih cara Anda menyiasati diri agar bisa hidup di tengah kondisi serba tergenang? Bagaimana pula banjir bisa mengubah hidup Anda dan lingkungan sekitar? Yuk bagikan cerita dan tips Anda ketika harus hidup di tengah banjir dengan tag "langgananbanjir" (tag ditulis tanpa tanda kutip) lewat kompasiana FREEZ! Artikel reportase Anda dari rubrik lainnya juga berkesempatan untuk bisa dimuat di freez. Caranya? Tambahkan tag "freez" (tag ditulis tanpa tanda kutip)  di posting reportase Anda. Selain melalui postingan, Anda juga bisa membagikan pengalaman Anda hidup berdampingan dengan banjir lewat Twitter dan Facebook dengan mengisi kolom komentar fanpage dan membalas twit kami dengan tagar #langgananbanjir #freez. Untuk sumbang saran obrolan FREEZ, silakan kirim email ke kompasiana[at]kompasiana[dot]gmail[dot]com dengan subyek "Topik Obrolan Freez". Deadline Anda ada di hari Senin (20/1) pukul 12.00 WIB ya untuk edisi "Hidup di Tengah Banjir"! Tak sabar rasanya menunggu kisah Anda.  Sampai jumpa di FREEZ selanjutnya. Salam langganan banjir! [NY]