Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Ikan Kaleng Kemasan Jadi Menu Program Makan Bergizi Gratis, Setuju?

13 November 2024   15:52 Diperbarui: 13 November 2024   16:30 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kompasianer, sebagai orangtua, pasti kamu ingin yang terbaik untuk anak-anakmu, kan? Nah, apakah kamu setuju atau nggak kalau ikan kaleng kemasan jadi menu program Makan Bergizi Gratis?

Ide penggunaan ikan kaleng, termasuk sarden, diusulkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Alasannya, ikan kaleng memiliki kandungan protein yang mencukupi.

Dikutip dari KOMPAS.com, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Budi Sulistyo mengatakan, usulan penggunaan ikan kaleng karena ikan segar tak selalu tersedia di beberapa daerah.

Usulan ini pun mendapat menjadi perbincangan dan kritik. Pasalnya ikan kaleng kemasan dianggap makanan ultra proses, sehingga dianggap kurang cocok sebagai lauk pendamping terlebih sebagai menu dalam program Makan Bergizi Gratis.

Nah, Kompasianer, sebagai orangtua bagaimana pendapat kamu mengenai usulan ini? Apakah ide ini layak untuk diterapkan? Apa alasannya? Jika tidak, apa usul atau solusi kamu untuk pengganti menu yang tepat?

Menurut kamu, apakah makanan ultra proses seperti ikan kaleng kemasan bisa menjadi solusi praktis untuk daerah-daerah yang sulit mendapatkan ikan segar?

Apakah penting bagi pemerintah untuk mempertimbangkan faktor kepraktisan dan distribusi pangan, atau sebaiknya fokus pada kualitas gizi saja?

Bagikan opini kamu terkait hal ini di Kompasiana. Jangan lupa untuk tambahkan label Ikan Kaleng Kemasan pada tiap konten yang kamu buat, ya!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun