Kompasianer, tahukah kamu kalau akses pendidikan menjadi salah satu masalah di Papua? Di sana, banyak anak-anak yang masih kesulitan menjangkau pendidikan. Kondisi tersebut menyebabkan banyak anak putus sekolah.
Menurut statistik, anak putus sekolah di empat provinsi baru di wilayah Papua mencapai 314.606 jiwa. Data ini berasal dari kajian yang dilakukan oleh peneliti Universitas Papua, seperti yang dikutip dari KOMPAS.id.
Padahal, mereka punya semangat belajar dan keingintahuan yang sangat tinggi, sebagaimana dikatakan oleh Kompasianer Dayu Rifanto, yang juga inisiator "Bukuntukpapua". (Kolaborasi Kompasiana dan Kompasianer Dayu Rifanto bisa baca di sini)
Menurut Kompasianer Dayu Rifanto, anak-anak sangat gemar datang ke taman baca. Tak jarang, para orangtua ikut serta ke sana. Rasa penasaran dan keingintahuan anak-anak terkait taman baca, buku, dan pendidikan sangat besar.
Meskipun begitu, saat ini taman baca di Papua masih memerlukan buku-buku bacaan anak, termasuk yang mengangkat konteks Papua seperti keindahan alam dan kekayaan budaya. Salah satunya taman baca Pinjam Pustaka di Sorong, Papua Barat
Tingginya minat anak-anak mengunjungi taman baca Pinjam Pustaka perlu kita dukung dengan membantu melengkapi koleksi buku bacaan. Dengan begitu, kebutuhan buku bacaan bisa terpenuhi dan jauh lebih beragam.
Oleh karena itu, Kompasiana mengajak kamu bersama-sama berkontribusi untuk mewujudkan akses belajar bagi anak-anak di Papua.
Bagaimana caranya?
Mudah, kok. Kamu dapat membantu mereka untuk terus belajar dan memperkuat literasi dengan berdonasi melalui KitaBisa dengan klik tautan ini untuk menuju laman donasi.
Nantinya, semua bantuan akan disalurkan dalam bentuk buku bacaan, buku pelajaran, hingga penunjang kesempatan belajar lainnya demi memperkuat literasi dan pendidikan bagi anak-anak di Papua.