Kompasianer, pernah nggak sih kamu punya teman yang benar-benar tone deaf? Gimana sih rasanya dan cara kamu menghadapinya?
Istilah tone deaf lagi ramai banget berseliweran di media sosial belakangan ini. Biasanya, istilah ini dipakai buat menggambarkan orang yang kurang peka atau nggak punya empati terhadap perasaan orang lain.
Tanpa kita sadari, orang-orang seperti ini mungkin ada di sekitar kita. Nggak jarang kadang-kadang bikin kita malas. Tapi, jangan buru-buru menghakimi, ya! Pasti ada alasan di balik sikap mereka yang seperti itu. Mungkin saja mereka pernah mengalami kekecewaan besar atau dibentuk oleh lingkungan yang kurang mendukung saat kecil.
Nah, bagaimana pengalamanmu bergaul dengan orang-orang seperti ini, Kompasianer? Bagaimana juga kamu bergaul dengannya?
Apakah kamu pernah menghadapi situasi di mana sikap tone deaf temanmu membuatmu merasa tertekan atau frustrasi? Bagaimana kamu mengatasinya?
Pernah nggak kamu merasa dilema antara ingin menjauh atau mencoba lebih memahami mereka? Apa yang biasanya kamu lakukan dalam situasi seperti ini?
Pernah nggak kamu mencoba memberi tahu temanmu tentang sikap mereka yang kurang peka? Bagaimana reaksi mereka, dan apa hasilnya?
Yuk, bagikan cerita dan tips kamu di Kompasiana! Jangan lupa juga untuk sematkan label Tone Deaf pada tiap konten yang kamu buat, ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H