Menurut perkiraan Kompasianer, siapa tokoh-tokoh akan maju pada Pilkada 2024 yang berasal bukan dari kader partai? Apakah mereka dapat mendongkrak suara partai?
Selain itu, bagaimana dengan para kader? Tidak cukupkah kader-kader mendongkrak dalam mendongkrak suara partainya?
Beberapa lembaga survei telah mengeluarkan hasil surveinya terkait elektabilitas para tokoh-tokoh di sejumlah daerah. Para tokoh ini digadang-gadang berpotensi dijadikan calon untuk Pilkada 2024.
Menariknya, tidak sedikit tokoh-tokoh yang mendapat elektabilitas tinggi merupakan orang non-kader partai politik.
Sebagai contoh, ada sosok Sudirman Said (Jakarta), Lukmantias Amin (Kab. Subang), dan Sendi Fardiansyah (Kota Bogor).
Pada akhirnya akan muncul pertanyaan, ada apa dengan kaderisasi partai politik kalau begitu?
Biar bagaimanapun kader-kader ini yang berjuang dari bawah dan turun ke lapangan bertemu dengan masyarakat. Jadi, apa yang mesti dilakukan oleh kader-kader partai agar tidak merasa "dilangkahi" setiap ada kontestasi pemilu?
Bagaimana tanggapan Kompasianer mengenai fenomena yang kini terjadi? Apakah ini bisa jadi jalan pintas bagi tokoh-tokoh ini bisa maju jadi pemimpin daerah tanpa mendaftar independen?
Silakan tambah label Elektabilitas Tokoh (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H