Kompasianer, apakah pendidikan formal saat ini sudah benar-benar bisa memenuhi asupan pendidikan bagi anak-anak kita? Atau sebaliknya, justru pendidikan nonformal yang selama ini kita anggap sebelah mata ternyata dapat menawarkan harapan baru dan solusi nyata? Bagaimana menurut kamu?
Topik Pilihan Kolaborasi datang lagi! Kali ini Kompasiana berkolaborasi dengan Kompasianer Dayu Rifanto, pendiri inisiatif Bukuntukpapua serta taman baca Pinjam Pustaka, untuk menantang sekaligus mengajak para Kompasianer berbagi opini hingga pengalaman terkait pendidikan nonformal atau pendidikan masyarakat dalam program Topik Pilihan Kolaborasi Kompasiana.
Kompasianer Dayu Rifanto mendirikan Bukuntukpapua pada tahun 2012 dengan tujuan galang donasi buku dan mengirimkan buku-buku bacaan untuk anak-anak di berbagai taman baca, ruang baca, rumah baca di Papua. Inisiatif ini bertujuan melebarkan akses buku bacaan di Papua. Kali ini, ia mengajak Kompasianer untuk menggalang buku bagi taman baca Pinjam Pustaka di Kota Sorong, Papua Barat Daya.
Taman baca ini sangat menarik bagi masyarakat di sana, yang tidak saja untuk anak-anak, tetapi semua masyarakat. Pada 2023 lalu, jumlah kunjungannya mencapai 800 hingga 1.000 kunjungan per tahun.
Dayu mengatakan, masyarakat, terutama anak-anak, sangat gemar datang ke taman baca. Besar rasa penasaran dan keingintahuan anak-anak pada buku bacaan anak.
Berbagai aktivitas dengan beragam program pun turut diselenggarakan. Yang mana tujuannya tak lain dan tak bukan untuk memberikan wadah ruang belajar bersama dan mengembangkan diri, khususnya bagi anak-anak dan pemuda di Papua Barat Daya.
Akan tetapi, di saat yang bersamaan, tingginya minat anak-anak mengunjungi taman baca, tidak selalu berbanding lurus dengan minat mereka terhadap sekolah formal. Ini dengan kenyataan masih adanya anak-anak yang putus sekolah.
Mau tidak mau, suka tidak suka, fakta itu nyata adanya sekaligus mengingatkan bahwa pendidikan nonformal juga memegang peran penting dalam pendidikan kita hari-hari ini.
Nah, Kompasianer, menurutmu apakah pendidikan formal saat ini cukup untuk memenuhi pendidikan bagi anak-anak kita? Ataukah pendidikan nonformal yang justru lebih memberikan harapan baru? Atau bagaimana peran keduanya agar bisa saling melengkapi?
Bagaimana perasaanmu saat melihat atau mengetahui anak-anak begitu antusias datang ke taman baca? Apakah anak-anak juga antusias datang ke perpustakaan sekolah? Ataukah ada yang perlu dibenahi?