Kompasianer, kamu pernah nggak sih ikut Pramuka? Seingatmu, apa saja sih yang diajarkan ekstrakurikuler ini, kok, pemerintah membuat aturan kalau Pramuka enggak lagi wajib jadi ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh siswa di jenjang SD hingga SMA?
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi baru banget nih bikin aturan kalau Pramuka tidak lagi menjadi ekstrakurikuler wajib di sekolah. Artinya, meski sekolah tetap diwajibkan untuk menyelenggarakan Pramuka, namun para siswa dari jenjang SD hingga SMA boleh tidak ikut ekstrakurikuler Pramuka di sekolah.
Keputusan itu jelas banyak mendapat tanggapan. Ada yang setuju, ada juga yang tidak setuju.
Mereka yang setuju menilai, meski tidak wajib, ikut Pramuka punya dampak positif bagi siswa. Terutama dalam membangun karakter. Betul begitu, Kompasianer?
Sementara yang tidak setuju menilai yang namanya ekstrakurikuler ya memang tidak wajib. Dengan kata lain, semua dikembalikan pada minat siswanya.
Nah, kalau menurut kamu sendiri bagaimana Kompasianer? Setujukah kamu dengan aturan ini? Apakah kamu memiliki kenangan tersendiri dalam mengikut Pramuka? Adakah yang bisa kamu ceritakan?
Apakah benar kalau mengikuti Pramuka bisa mengembangkan karakter siswa? Apa alasannya?
Kalau sudah tidak wajib begini, adakah solusi lain yang menurut kamu dapat mengembangkan karakter siswa?
Lalu, benarkah pamor Pramuka belakangan sudah tidak menarik lagi? Bagaimana menurut kamu soal satu itu? Dan benarkah Pramuka sudah tidak relevan dengan zaman?
Bagikan opini dan gagasan kamu terkait hal ini di Kompasiana dengan menyematkan label Pramuka Tidak Wajib pada tiap konten yang kamu buat.