Sudah mempersiapkan diri untuk menjalani bulan Ramadan? Apa saja yang Kompasianer sudah lakukan agar tidak kaget-kaget saat bulan puasa? Hayo, utang-utang puasa tahun lalu sudah dibayarkan?
Apakah sudah terasa bagaimana tempat tinggalmu menyambut Ramadan? Misalnya mungkin tetangga ada yang nanti ingin berjualan takjil? Atau, justru Kompasianer sendiri yang mulai tahun ini coba berjualan?
Sebentar lagi umat Islam akan menyambut bulan suci Ramadan. Sejumlah persiapan pun perlu dilakukan agar ibadah puasa dapat dijalani dengan khidmat.
Bulan puasa, biar bagaimanapun, tidak semata menahan lapar-haus hingga ego, tetapi puasa juga merupakan ibadah fisik dan mental. Ibarat kendaraan, tubuh ini sudah lebih dulu dipanaskan sebelum dipersiapkan berjalan di bulan puasa 30 hari ke depan.
Maka "memanaskan mesin" jadi suatu hal mesti dilakukan. Jadi, setelah nanti masuk Ramadan, kita jadi bisa makin khidmat dalam beribadah.
Terlebih untuk Kompasianer yang kini tinggal di Luar Negeri, adakah perbedaan yang kentara? Bagaimana budaya di sana setiap kali masuk bulan Ramadan?
Adakah tip yang Kompasianer biasa lakukan guna bisa lancar menjalani puasa? Apa harapan Kompasianer yang dijadikan indikator keberhasilan untuk nanti setelah Ramadan?
Ceritakan juga bagaimana pengalaman semasa kecil, yang mana bulan Ramadan jadi suatu hal menyenangkan dengan beragam suasanya?
Tambahkan label Persiapan Puasa (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H