Yogyakarta adalah daerah istimewa di Indonesia. Keistimewaan ini didasarkan pada sejarah dan hak asal usulnya. Dalam sejarahnya, Kesultanan Yogyakarta berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia serta menjaga harmoni dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Keistimewaan kota ini tercermin dalam berbagai aspek, termasuk budaya, pendidikan, dan pemerintahan. Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya yang kaya akan sejarah dan tradisi. Pemerintahan Yogyakarta juga memiliki otonomi khusus yang memungkinkannya untuk mengembangkan potensinya secara optimal.
Di tengah kecamuk revolusi, Sultan Yogyakarta turut menyiapkan generasi kepemimpinan masa depan. Salah satunya adalah dengan mendirikan Universitas Gajah Mada yang menjadi tempat menuntut ilmu bagi para calon pemimpin baru. Baik di politik maupun birokrasi, para pemimpin ini dilahirkan dan memainkan peran yang besar.
Keistimewaan Yogyakarta pun dapat menjadi contoh bagi Indonesia. Serupa dengan Yogyakarta, Indonesia juga memiliki sejarah dan budaya yang kaya. Indonesia juga memiliki potensi yang besar untuk berkembang. Namun, Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan, tak terkecuali ketimpangan sosial dan ekonomi.
Menjadi teladan dan sumber inspirasi, keistimewaan Yogyakarta menjadi pemantik semangat Indonesia untuk mengatasi tantangan. Yogyakarta menunjukkan bahwa kearifan lokal dan budaya dapat menjadi dasar untuk membangun masyarakat yang adil dan sejahtera. Terlebih lagi saat ini bangsa Indonesia sedang hidup dalam kebimbangan sikap.
Bangsa ini tengah kehilangan mata angin kehidupannya karena kawasan dan wawasan bergerak secara berbeda. Di tengah struktur masyarakat yang terbelah, baik secara politik maupun ekonomi, ajaran emas etika belas kasih warisan Sultan Yogyakarta bertransformasi menjadi etika kemanusiaan yang inklusif dan liberatif, sebuah adab yang mampu membebaskan mereka yang fakir miskin dan terlantar dari penjara kemiskinan.
Di sinilah Gagas RI menyediakan panggung bagi Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam kapasitasnya sebagai Raja dan Gubernur Yogyakarta. Beliau diharapkan mampu memberikan gagasan dari sudut pandang sebuah kawasan politis yang tumbuh dengan kesadaran wawasan budaya yang menjadi nilai dasar serta etika belas kasih sebagai aturan emas Sultan.
Pembahasan episode Gagas RI ini memberikan konteks komitmen pada Indonesia yang adil dan sejahtera yang mengacu pada wajah kembar politik belas kasih dan politik kemanusiaan yang tak terpisahkan sehingga negara dan takhta kekuasaan hadir untuk kesejahteraan rakyat.
Poin-poin di atas tidak baku dan sangat terbuka untuk didiskusikan dengan tim Gagas RI. Termasuk jika ada poin-poin tambahan dari para narasumber.
- Narasumber:
- Sri Sultan Hamengku Buwono X - Raja dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
- Panelis:
- Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D -- Rektor Universitas Gajah Mada
- Mohamad Sobary-Budayawan & Penulis
- Moderator:
- Sukidi - Pemikir KebinekaanÂ
- Event: Gagas RI Eps 7, powered by KG Media
- Tema:Â Berdaulat untuk Kesejahteraan Rakyat
- Hari/Tanggal:Â Selasa, 6 Februari 2024
- Pukul:Â 18:00 - 21:00 WIB
- Lokasi: Bentara Budaya Jakarta (BBJ)
- Kuota Peserta: 30 orang
Catatan:
- Konfirmasi peserta terpilih akan dikirim melalui email (pastikan cek email secara berkala)
- Pendaftaran ditutup pada Senin, 5 Februari 2024 pukul 18.00 WIB atau jika kuota sudah terpenuhi
- Peserta yang terpilih wajib menunjukkan email konfirmasi saat registrasi ulang di lokasi kegiatan