Bagaimana Kompasianer melihat Pemerintah yang sedang kejar target supaya kemiskinan ekstrem mendekati 0 persen pada tahun 2024? Lho, tinggal setahun lagi? Lalu apa program yang telah dicanangkan agar target itu tercapai?
Bagaimana dengan definisi "masyarakat miskin ekstrem" di Indonesia? Bagaimana indikatornya? Untuk melihat itu, setidaknya ada 2 data yang digunakan untuk mengukurnya: Badan Pusat Statistik (BPS) dan World Bank.
Data yang dirilis BPS pada 2022 menunjukkan angka kemiskinan ekstrem Indonesia sebesar 2,04 persen, sementara data World Bank menunjukkan angka 1,5 persen.
Tingginya angka kemiskinan ekstrem tentu tak bisa diatasi dengan mengandalkan bansos, tetapi juga melalui pemandirikan masyarakat. Percepatan penanganan perlu melibatkan banyak pihak.
Tapi, bagaimana caranya? Percepatan seperti apa yang bisa dilakukan dalam setahun? Apakah lewat strategi pendidikan? Bukankah strategi pendidikan baru bisa dirasakan buah manisnya setelah SDM terbangun sekian tahun kemudian?
Apalagi, per Agustus 2023, menurut data BPS angka pengangguran di Indonesia mencapai 7,86 juta orang. Angka ini memang mengalami penurunan 0,53 persen dibanding Agustus 2022. Jika diamati, jumlah pengangguran di Indonesia terus menyusut sejak Agustus 2021.
Tapi sayangnya, jumlah pengangguran belum kembali ke level sebelum pandemi Covid-19. Dengan demikian, jelas bahwa cita-cita mendekatai 0 persen kemiskinan ekstrem di tahun 2024 amat sulit digapai.
Kompasianer, menurutmu kementerian dan instansi apa yang perlu bahu-membahu menyusun strategi dan implementasi guna mencapai target mendekati 0 persen kemiskinan ekstrem ini? Langkah riil apa yang bisa dilakukan dalam jangka waktu setahun ini?
Bagaimana caranya menciptakan lapangan kerja secara masif guna menekan angka pengangguran? Adakah orang di sekitarmu yang sekiranya mendekati klasifikasi miskin ekstrem? Bantuan Pemerintah apa yang hadir untuk membantunya? Menurutnya, apa yang paling ia butuhkan saat ini?
Silakan beri informasi, masukan maupun berbagai pengalaman dengan menambahkan label Kemiskinan Ekstrem Turun (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
