Kompasianer, masihkah kamu menggunakan masker hari ini? Apa alasannya? Demi mencegah penularan COVID-19, karena kadung terbiasa, atau biar leluasa tidur menganga di kendaraan umum? Hehe. Oh, atau jangan-jangan karena kualitas udara di luar sana sedang tidak baik-baik saja ya?
Per tanggal 9 Juni lalu, pemerintah melalui Satgas COVID-19 telah resmi mencabut aturan penggunaan masker baik di dalam maupun ruangan, untuk perjalanan dalam maupun luar negeri.
Aturan ini tentu sangat dinantikan oleh warga Jabodetabek yang masih banyak menggunakan masker dalam kesehariannya. Bahkan hingga surat edaran Satgas dikeluarkan, belum semua penyedia jasa transportasi Jabodetabek mengizinkan penggunanya melepas masker.
Bukan COVID-19, kini tantangan warga Jabodetabek adalah polusi udara Jakarta dan sekitarnya. Dalam dua pekan ini, udara Jakarta sempat beberapa kali memuncaki posisi sebagai yang terparah di dunia dan tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Duh!
Dengan buruknya kualitas udara akhir-akhir ini, dokter spesialis paru Erlina Burhan menyarankan supaya masker tetap digunakan saat beraktivitas di luar rumah untuk mengurangi risiko gangguan pernapasan bagi anak maupun orang dewasa.
Kompasianer, apakah polusi udara hanya terjadi di Jakarta dan sekitarnya terjadi juga di daerah tempat tinggalmu? Terutama karena saat ini Indonesia akan memasuki musim kemarau yang dapat memperburuk kualitas udara.
Apakah di sekitarmu ada orang yang sedang mengalami gangguan pernapasan, misalnya batuk berkepanjangan dan sesak napas? Bagaimana udara buruk belakangan ini mempengaruhi penyakitnya tersebut? Apa saja keluhannya?
Cara apa yang biasanya kamu lakukan untuk mengatasi gangguan pernapasan? Apakah menggunakan masker dapat membantu mengurangi risiko tersebut? Selain itu, adakah cara lain mengatasinya?
Yuk buat konten mengenai pencabutan aturan bermasker sekaligus cara menyikapi udara buruk di sekitar kita. Tulis konten di Kompasiana dengan menggunakan label Polusi Udara pada setiap konten yang dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H