Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Modus Baru, Waspadai Pemalsuan QRIS di Sekitar Kita!

12 April 2023   15:00 Diperbarui: 13 April 2023   08:00 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diolah Kompasiana dari KOMPAS.com

Kompasianer, apakah mushola atau masjid tempat tinggalmu sudah menerapkan digitalisasi kotak amal? Mungkin dengan memajang QRIS atau nomor rekening? Bagaimana respons warga? Apa saja plus minus dari digitalisasi kotak amal ini?

Sekarang apa-apa semua serba digital. Mau bayar ojek, beli makan, bayar parkir, nonton bioskop, belanja, semuanya bisa bayar pakai dompet digital. Bahkan "amplop" kondangan juga bisa dikirim pakai pembayaran digital lho!

Istilah kerennya cashless. Bayar apa-apa tinggal sat set ambil hape lalu scan QR code atau QRIS. Enggak perlu repot-repot bawa uang tunai segepok.

Belakangan ini bahkan kotak amal masjid dan rumah ibadah lainnya menggunakan QRIS untuk menghimpun dana umat. Pengiriman dana melalui QRIS merupakan sebuah langkah positif guna mengakomodasi metode pembayaran digital yang kian diminati umat.

Akan tetapi, belum lama ini tertangkap basah orang yang memalsukan QRIS kotak amal masjid dengan QRIS miliknya. Alhasil, dana-dana yang terhimpun pun nyasar masuk ke rekening pribadi Si Penipu alih-alih ke dompet digital pengelola masjid.

Modus teranyar ini perlu diwaspadai tak hanya oleh pengelola rumah ibadah, melainkan juga pihak lain yang sering menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran. Misalnya oleh warung-warung, UMKM, dan pelaku usaha lainnya.

Nah Kompasianer, bagaimana tanggapan kamu terkait fenomena ini? Terutama dengan ditemukannya modus pemalsuan QRIS di kotak amal masjid? Apakah tempat ibadah di dekatmu sudah menggunakan QRIS untuk menghimpun dana? Apa saja plus minusnya?

Lalu bagaimana sebaiknya manajemen rumah ibadah menyikapinya? Bagaimana cara mengantisipasi dan mengatasinya? Apakah dengan melakukan pencatatan dan transparansi jumlah dana yang berhasil dihimpun? Atau dengan memberikan penyuluhan kepada umat?

Bagi Kompasianer pelaku usaha, apakah modus baru ini membuatmu meningkatkan kewaspadaan? Langkah apa yang kamu tempuh untuk menjamin keamanan pembayaran? Bagaimana pula kita sebagai konsumen memastikan bahwa dana kita tidak nyasar?

Yuk bagikan opini kamu terkait hal ini di Kompasiana dengan menyematkan label Modus Pemalsuan QRIS pada tiap konten yang kamu buat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun