Kompasianer, khususnya yang tinggal di daerah Lumajang, Malang, dan Jawa Timur lainnya, bagaimana situasi daerahmu pasca erupsi Semeru tahun ini?
Setelah aktivitasnya pada akhir tahun 2021, Gunung Semeru kembali batuk-batuk. Karenanya, per tanggal 4 Desember 2022, Semeru ditetapkan naik status ke Level IV/AWAS.
Selain guguran lava dan awan panas, kolom abu juga meluncur dengan intesitas sedang hingga tebal. Karenanya, rumah penduduk pada sejumlah dusun di Candipuro pun dihujani abu. Infrastruktur seperti Jembatan Gladak Perak lumpuh lantaran terkena terjangan erupsi.
Masyarakat dalam radius 8-19 Km dari puncak ke arah Tenggara (Besuk Kobokan dan Kali Lanang) diimbau untuk tak beraktivitas.
Ribuan warga diungsikan ke 21 titik pengungsian pasca Bupati Lumajang Thoriqul Haq menetapkan Masa Tanggap Darurat Erupsi Semeru selama 14 hari sejak tanggal 4 Desember 2022.
Kompasianer, bagaimana kondisi terkini di daerahmu? Bagaimana dengan warga yang tinggal di sekitar gunung berapi lainnya? Apakah aktivitas Semeru ini lantas membuatmu rajin memantau perkembangan status gunung lainnya?
Bagaimana aksi mitigasi yang telah dilakukan pada level rumah tangga? Jika tinggal di Lumajang dan sekitarnya, bagaimana kondisi terkini? Bagaimana jalannya proses penanganan pengungsi?
Kompasianer diaspora yang tinggal di Jepang, informasi apa yang kamu tangkap dari berita lokal? Pasalnya, walau tak terdeteksi, Jepang sempat mengkhawatirkan erupsi Semeru dapat mempengaruhi tekanan atmosfer yang dapat mengubah tingkat pasang-surut air laut.
Bagikan laporan situasi, kiat menyikapi situasi tanggap bencana, dan harapan untuk saudara-saudara kita yang terdampak. Sematkan label Erupsi Semeru 2022 pada setiap konten yang dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H