Kompasianer di Eropa, bagaimana persiapanmu menghadapi musim dingin tahun ini? Seberapa parah krisis energi di sana? Dan bagaimana orang-orang di sana menyiasati krisis energi di musim dingin ini?
Sejumlah negara di Eropa mulai waswas menghadapi musim dingin tahun ini. Pasalnya, krisis energi yang terutama disebabkan oleh perang Rusia-Ukraina menyebabkan pasokan gas dari Rusia terbatas sehingga harganya pun kian melambung.
Demi mengatasi ancaman tersebut, Uni Eropa telah mengusulkan untuk memangkas penggunaan gas di setiap negara anggota mereka sebanyak 15 persen.
Sementara Pemerintah Jerman dan Austria kompak mengumumkan untuk melakukan penghematan energi secara besar-besaran demi menghadapi musim dingin.
Bahkan Austria dikabarkan akan kembali menggunakan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) secara darurat. Austria sendiri adalah negara kedua di Eropa, setelah Swedia, yang sudah tidak lagi menggunakan batu bara sebagai sumber energi.
Krisis energi ini akan sangat menentukan nasib warga Eropa lantaran banyak sektor bergantung pada ketersediaan gas. Transportasi, industri, agrikultur dan peternakan, jasa, hingga rumah tangga.
Nah, Kompasianer diaspora, bagaimana persiapanmu menghadapi musim dingin tahun ini? Apakah krisis energi ini terasa di tempat tinggalmu, atau tidak? Apa aktivitas yang terdampak? Bagaimana pemerintah setempat dan masyarakat meresponnya?
Bagaimana dengan Kompasianer diaspora yang merasakan musim dingin selain di Eropa? Apakah negara yang kamu tinggali tengah mengalami tantangan serupa? Bagaimana cara menyiasatinya?
Yuk bagikan opini dan reportase kamu dari tempatmu bertinggal di Kompasiana dengan menyematkan label Krisis Energi pada tiap konten yang kamu buat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H