Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Bersama Santri Menjaga Martabat Kemanusiaan di Indonesia

21 Oktober 2022   07:56 Diperbarui: 21 Oktober 2022   12:30 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Santri. (Diolah kompasiana dari sumber: pixabay.com/mufidpwt)

Kompasianer pernah memiliki pengalaman mondok? Punya adik/anak/keponakan yang sedang menjalani pendidikan di pesantren? Atau Kompasianer tinggal di lingkungan santri?

Apakah Kompasianer memiliki momen berinteraksi dengan para santri/santriwati? Apa saja kontribusi mereka terhadap masyarakat di sekitarnya?

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa pada era ini santri dapat mengambil peran apapun dan berkontribusi bagi umat melalui banyak sektor. Akan tetapi, lanjutnya, santri tetap perlu mengingat tugas utamanya menjaga agama.

Nah, menjaga martabat kemanusiaan merupakan tujuan dari turunnya agama itu sendiri. Demikian Kementerian Agama mengangkat tema "Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan" sebagai tajuk utama perayaan Hari Santri pada tahun 2022 ini.

Setelah masa belajar seorang santri selesai, tugasnya belumlah usai. Santri diharapkan dapat menyebarkan ilmunya lewat beragam cara dan medium yang tepat. Di semua lini, semua bidang. Sembari mengaplikasikan ilmu agama yang telah diperolehnya.

Santri dapat mengambil peran sebagai ilmuwan, menteri, guru, dan lainnya. Ia bisa berkiprah di bidang teknologi, kesehatan, media, infrastruktur, politik, hukum, pendidikan, dan sektor apapun.

Ketika mengambil peran tersebut, santri juga akan berjumpa dengan tantangan: bagaimana ilmunya secara nyata dimanfaatkan untuk memuliakan martabat manusia. Bagi umat, bagi masyarakat di sekitarnya.

Kompasianer, ceritakan kisah, pengalaman, opini tentang bagaimana seorang santri mengejawantahkan tema Hari Santri 2022. Apa saja tantangan yang dihadapi dan bagaimana ia menghadapinya. Bagaimana orang di sekitarnya merasa terbantu dengan perannya?

Apakah santri era ini juga perlu mengambil peran sebagai pionir perdamaian yang berorientasi pada spirit moderasi Islam di Indonesia? Bagaimana santri berpartisipasi menjaga kerukunan Indonesia?

Yuk, bagikan opini Kompasianer terkait topik terkait dengan menambahkan label Hari Santri 2022 (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun