Kompasianer, kebaya apa yang menjadi favoritmu? Kebaya kutubaru, encim, noni, kebaya melayu, atau yang lainnya? Bagaimana kekhasan wujud kebaya dari daerahmu dibanding dengan wilayah lainnya? Apakah kamu bangga mengenakannya?
Saat ini masih ramai jadi perbincangan mengenai pro-kontra pengajuan kebaya ke UNESCO sebagai warisan budaya tak benda. Setujukah Kompasianer dengan pengajuan tersebut?
Yang jadi permasalahan adalah ada 3 negara selain Indonesia yang juga mengajukan seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Oleh karena itu, muncul ide joint nomination alias pengajuan nominasi bersama kebaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda Unesco.
Pasalnya kebaya sudah lama dikenal sebagai salah satu busana tradisional perempuan Indonesia. Bahkan, sudah digunakan perempuan Indonesia sejak abad ke-19 di Jawa dan luar Jawa sampai sekarang.
Dulu mungkin kita sering melihatnya dalam acara-acara tertentu saja, tetapi kini kebaya juga bisa menjadi pilihan outfit untuk ragam situasi kasual. Nah kalau di daerahmu bagaimana? Apakah kebaya masih jadi salah satu busana andalan? Adakah cara khas menggunakan kebaya di daerahmu?
Yuk tuliskan kisah kebaya khas dari daerahmu atau kebaya apapun yang menjadi favoritmu. Bagaimana pula tanggapanmu mengenai upaya pengajuan Kebaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda Unesco melalui single nomination? Bagaimana caramu mendukung pengajuan ini?
Silakan tulis opini maupun pandangannya dengan menambahkan label Kebaya Nusantara (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H