Mohon tunggu...
Kompasiana
Kompasiana Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Akun Resmi

Akun resmi untuk informasi, pengumuman, dan segala hal terkait Kompasiana. Email: kompasiana@kompasiana.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Ini Tradisi Bertani di Daerahku

21 Juni 2022   15:35 Diperbarui: 24 Juni 2022   10:26 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Ini Tradisi Bertani di Daerahku. (Diolah kompasiana)

Kompasianer, apakah di daerahmu ada ritual khas yang dilakukan sebelum masa bercocok tanam atau saat panen? Bagaimana ritualnya? Nilai apa yang terkandung dalam ritual tersebut?

Kompasianer Guido Tisera yang adalah seorang petani muda di Manggarai Barat, Flores NTT. Melalui Topik Pilihan ini, ia ingin mengajak kita semakin mengenal kearifan nenek moyang yang secara turun-temurun dilestarikan pada aktivitas pertanian.

Misalnya saja tradisi turun sawah ala masyarakat Minang di Koto Baru Solok untuk mendoakan sumber air dan panen yang berlimpah. Ada ritual penyembelihan kerbau, makan bajamba, pawai musik, hingga adu silat.

Atau ritual "Kasaraka" yang dilakukan oleh suku Muna di Sulawesi Tenggara saat usia jagung memasuki 60 hari. Dilakukan sebagai wujud syukur atas jagung yang bertumbuh baik.

Kamu juga bisa bercerita tentang teknik bertani yang khas dari daerahmu! Misalnya "Kebekolo" yang merupakan teknik konservasi lahan ala petani NTT. Sebuah teknik untuk mencegah tergerusnya tanah oleh air hujan.

Kompasianer, kearifan lokal pertanian apa yang unik dari daerahmu? Selain itu, pangan lokal khas yang panennya selalu dinantikan di daerahmu? Bagaimana masyarakat di sekitarmu mengolah hasil panen?

Kompasianer Guido Tisera akan membaca konten-kontenmu dan menanggapi 5 di antaranya. Menggeluti dunia pertanian sejak remaja, dia kerap menulis tentang agrikultur dan tradisi sosial budaya di sekitarnya.

Segera bagikan ceritamu di Kompasiana dengan menyematkan label Tradisi Bertani pada tiap konten yang kamu buat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun