Ketika dulu Kompasianer masih anak-anak, suka dapat uang dari salam tempel kan? Biasanya uang tersebut dibelanjakan untuk membeli Apa? Â Beli mainan? Buku bacaan? Jajanan? Sepatu/tas sekolah?
Atau, justru uang THR-nya dititip seluruhnya --atau, sebagian-- ke orang tua?
Buat kamu yang sudah menjadi orangtua, memangnya kapan sih waktu yang tepat untuk memberi kepercayaan pada anak-anak untuk membelanjakan uang mereka sendiri?
Dan barang apa yang kamu sarankan buat anak?
Jika anak berkeinginan untuk membeli mainan, jenis mainan seperti apa yang Kompasianer perbolehkan? Apa saja yang dipertimbangkan?
Kini, ada sangat banyak ragam mainan anak-anak. Saking banyaknya jenis mainan, kita sering bingung memilihkan mainan buat anak.
Apalagi sebagai orangtua, biasanya kita juga memiliki pertimbangan untuk membelikan mainan yang mendidik, mendukung perkembangan motoriknya, atau menstimulus kreativitasnya.
Belum lagi kini tren mainan anak itu kebanyakan permainan game online. Apakah lantas Kompasianer akan membelikan software mainan saja? Atau malah akan dibelikan permainan konsol seperti PS, X-Box, atau Nintendo Switch?
Apakah ada pertimbangannya? Misalnya menghindari permainan yang mengandung unsur kekerasan?
Bagaimana dengan pertimbangan harganya? Apakah akan mengikuti keinginan anak membeli mainan yang harganya fantastis? Membeli dari merk ternama supaya awet? Atau cukup membeli yang terjangkau, yang penting anak suka?