Mana yang lebih cocok sama kamu? Sering overthinking atau sedikit-sedikit self-healing? Bagaimana perasaanmu ketika overthinking? Dan apa yang kamu lakukan ketika butuh self-healing?
Apakah self healing harus selalu jalan-jalan dan overthinking selalu berupa kepikiran yang bikin susah tidur? Mungkin nggak sih, self-healing itu bisa dilakukan dalam bentuk beberes kamar dan overthinking adalah sebuah pertanda bahwa kita mulai dewasa dan sehingga memiliki pemikiran yang lebih kompleks?
Memangnya kesehatan mental tuh indikatornya bagaimana sih? Apakah kesamaan zodiak bisa jadi acuan karakter dan kecenderungan kondisi mental seseorang? Pernah sebal nggak sih dengan kawan yang berlindung di balik kata "introvert" dan "ekstrovert" buat memvalidasi tindakannya? Wajarkah begitu?
Memangnya benar Gen Z lebih peduli kesehatan mental dibandingkan magang berbayar tapi overwork? Ada nggak sih pesan yang mau Gen Z sampaikan ke "kakak-kakaknya" Gen Milenial tentang segala stereotip kesehatan mental terhadap Gen Z?
Merayakan kegalauan masa muda dan kian ramainya konten bertema kesehatan mental, Kompasiana mau mengajak kamu untuk membuat konten mengenai topik ini di Kompasiana.
Tolong banget cara membuat kontennya dibedakan ya dari lomba esai dan lomba materi ajar. Lomba yang ini adalah lomba membuat konten hiburan! Buatlah konten sekreatif mungkin dengan bahasa yang populer dan mudah dipahami.Â
Kamu bisa curcol, mengkritisi, mengedukasi, atau bikin joke tentang topik bahasan ini! Apapun pokoknya bisa menjadi pelepas penat baik yang membuat konten maupun orang yang menikmati kontennya.Â
SYARAT & KETENTUAN
- Peserta adalah pelajar aktif (maksimal SMA atau sederajat) dan/atau mahasiswa aktif Perguruan Tinggi (maksimal Strata 1).
- Peserta telah terdaftar sebagai anggota Kompasiana. Jika belum, silakan lakukan registrasi di Kompasiana.com.
- Peserta wajib melengkapi data diri di bagian "Pengaturan" Kompasiana dan mengisi bio pada profil dengan format (Pelajar/Mahasiswa)_(Fakultas/Jurusan bila ada)_(Nama institusi). Misal: Pelajar Jurusan Mesin Bubut STM 12345 atau Mahasiswa Sastra Melayu Universitas Tanah Rantau.
Setelah mengisi, klik "Simpan" pada bagian bawah halaman pengaturan. - Tulisan bersifat baru, orisinal (bukan karya orang lain, bukan salinan/kutipan dari buku pelajaran, tidak plagiat). Kutipan pasal/teori/pernyataan di Kompasiana diizinkan hingga 25% dari total panjang tulisan. Selebihnya, akan dinyatakan plagiat.
- Konten tulisan tidak melanggar Tata Tertib Kompasiana (cek lengkapnya di sini)
- Diimbau untuk tetap menghormati kondisi mental tertentu. Kritik dan gurauan perlu disampaikan secara proporsional dan sesuai norma sosial.
- Khusus untuk kompetisi ini, Tim Moderator tidak melakukan Penguncian Artikel sampai ada ketentuan baru di masa mendatang.
MEKANISME
- Tema: Merayakan Kesehatan MentalÂ
- Konten bisa berupa teks atau video
- Konten video perlu ditayangkan di Youtube atau Instagram terlebih dahulu untuk kemudian di-embed di dalam dashboard menulis Kompasiana. Simak caranya di sini.
- Kompasianer pelajar/mahasiswa diminta untuk membagikan pengalaman, opini, tips, dan trik mengenai kesehatan mental dengan gaya populer.
- Periode: 29 April - 30 Juni 2022
- Konten teks minimal 500 kata dan tidak lebih dari 1.500 kata (tidak berlaku pada konten video)
- Pada setiap konten lomba, peserta wajib mencantumkan 2 label berikut pada kolom label:
Rayakan Kesehatan Mental (dengan spasi)
Tugas di Kompasiana (dengan spasi) - Kompasiana berhak tidak menjurikan dan/atau membatalkan kemenangan kepada peserta yang tidak mengikuti S&K serta mekanisme yang tertera di sini
- Pemenang akan diumumkan paling lambat 14 hari kerja setelah periode lomba berakhir
APRESIASI
- 3 Saldo GoPay @100.000 untuk 3 konten terbaik
- 3 Voucher Gramedia (Senilai @Rp 100.000) untuk 3 konten dengan PV tertinggi
- Kompasiana berhak meminta bukti bahwa pemenang adalah pelajar/mahasiswa aktif dengan melampirkan foto Kartu Pelajar/Mahasiswa melalui email pada saat mengonfirmasikan kemenangan.