Biasanya nih, menjelang Lebaran, media sosial akan dipenuhi dengan postingan ucapan terima kasih atas kiriman hampers dari teman atau kerabat.
Bagaimana denganmu Kompasianer? Apakah media sosialmu sudah diwarnai oleh konten serupa? Apakah kamu termasuk orang yang suka mengirimkan hampers hari raya? Atau salah satu orang yang menerima kiriman?
Atau jangan-jangan kamu masih memilih hampers lebaran apa yang seru untuk membalas kiriman teman? BTW, apakah hampers memang harus dibalas hampers?
Hampers kerap menjadi alternatif silaturahmi sebagai pengganti kehadiran kita selama pandemi.
Karena tingginya permintaan saling berkirim hampers, kini hampers tak hanya berbentuk parsel makanan. Ada yang bentuknya sepaket pembersih ruangan, peranti dapur, hingga produk perawatan tubuh!
Desainnya pun kian beragam dan kekinian. Makin cantik, makin mahal harganya.
Kompasianer apa pendapatmu mengenai tren hampers ini? Apakah menurutmu kiriman hampers harus selalu diposting di media sosial? Apakah membalas hampers adalah sebuah kewajiban?
Jikalau kamu punya usulan hampers inspiratif, boleh juga dibagikan lewat artikel! Siapa tahu kita membatu UMKM sekitar kita yang tengah menjajakan paket lebaran.
Silakan tambahkan label Hampers Lebaran (menggunakan spasi) pada tiap konten yang dibuat.